TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perang Rusia-Ukraina Dinilai Makin Ancam Ketahanan Pangan Dunia

Harga gandum global mengalami kenaikan 24 persen

Seorang pria memeriksa jendela rusak, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko.

Jakarta, IDN Times - Perang antara Rusia dan Ukraina yang belum usai dinilai semakin mengancam ketahanan pangan dunia. Kondisi tersebut diutarakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pangan dunia (WFP).

Koordinator Darurat WFP untuk Ukraina, Jakob Kern, memperingatkan harga bahan makanan saat ini sudah berada di level tertinggi akibat perang tersebut.

Dilansir ANTARA, Sabtu (19/3/2022), konflik antara Rusia dan Ukraina bahkan telah memicu gelombang kelaparan di seluruh dunia. Tapi, apa alasannya?

Baca Juga: Imbas Invasi ke Ukraina, Ekonomi Rusia Jadi Kacau Balau

1. Sebanyak 29 persen gandum dunia dari Rusia dan Ukraina

Ilustrasi gandum (freepik.com/onlyyouqj)

Kern menjelaskan Rusia merupakan negara terbesar pertama pengekspor gandum di dunia. Sedangkan Ukraina pengekspor gandum terbesar keempat.

Kedua negara memiliki peran penting dalam menjamin ketahanan pangan di banyak negara. Sebab, Rusia dan Ukraina penyumbang 29 persen perdagangan gandum global.

2. Harga gandum naik 24 persen

Ilustrasi gandum (Pixabay/igoragrarward)

Ia mengungkapkan harga gandum dunia mengalami kenaikan sebesar 24 persen. Kenaikan itu tampak pada data per 21 Februari hingga 15 Maret 2022.

"Kenaikan harga ini akan berdampak terhadap harga makanan lokal, juga melalui harga-harga ini, akses ke makanan, terutama bagi jutaan orang yang sudah kesulitan dalam memperoleh makanan," kata Kern.

Baca Juga: Ajak Rusia Damai, Presiden Ukraina: Sudah Saatnya Bertemu dan Bicara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya