Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Kelompok LGBTQ+ di kota Istanbul, Turki, mengadakan demonstrasi dadakan pada Minggu (30/6/2024). Aksi unjuk rasa itu dilakukan meski ada larangan dari pemerintah kota tersebut.
Karena adanya pelanggaran pihak berwenang menahan sedikitnya 15 orang yang ikut dalam aksi. Pada parade tahun lalu, yang tetap diadakan meskipun dilarang, beberapa penangkapan juga dilakukan.
Baca Juga: IMF dan World Bank Diminta Tekan Ghana agar Batalkan UU Anti-LGBT
1. Larangan pawai LGBT
Bendera pelangi yang merupakan simbol bagi kelompok LGBT. (Unsplash.com/daniel james) Dilansir Associated Press, kantor gubernur Istanbul mengatakan mereka tidak akan mengizinkan berbagai kelompok ilegal untuk mengadakan pawai tanpa izin. Pihak berwenang telah memagari Lapangan Taksim di pusat Istanbul dan Jalan Istiklal, tempat pawai tersebut biasanya berlangsung.
Parade tahunan itu telah dilarang di Istanbul sejak tahun 2015, tapi para demonstran masih berkumpul di Taksim dan Istiklal setiap tahun dan bentrok dengan pihak berwenang.
Untuk menghindari larangan tersebut, sekelompok lebih dari 100 orang berkumpul di lingkungan Suadiye di seberang kota.
2. Demonstrasi sempat berlangsung selama 10 menit
Bendera pelangi yang merupakan simbol bagi kelompok LGBT. (Unsplash.com/Ian Taylor) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dilansir DW, para demonstran mengibarkan bendera pelangi dan meneriakkan berbagai slogan. Mereka melakukan pawai selama sekitar 10 menit di sepanjang Bagdad Avenue, sebuah arteri utama di sisi Asia kota Istanbul, sebelum bubar setelah intervensi oleh polisi.
"Kami tidak pernah lelah menipu polisi dan memaksa mereka berurusan dengan kami. Kalian telah menutup semua jalan dan alun-alun, kalian telah menghentikan kehidupan seluruh kota, tetapi kalian lupa bahwa kita akan menembus batu dan menemukan satu sama lain jika perlu," kata seorang perwakilan penyelenggara unjuk rasa.
Polisi Turki menahan sedikitnya 15 pengunjuk rasa setelah menggeledah jalan-jalan ketika mereka tiba di lokasi kejadian setelah para pengunjuk rasa bubar, kata seorang saksi mata Reuters.
Baca Juga: Tertarik dengan BRICS, Rusia Sambut Baik Turki