TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swedia Tangkap 5 Teroris, Terkait Protes Pembakaran Al-Qur'an

Sebelumnya telah terjadi pembakaran Al-Qur'an di Swedia 

Ilustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Jakarta, IDN Times - Dinas Keamanan Swedia (SAPO) menangkap lima orang karena dicurigai terlibat dalam kegiatan terorisme pada Selasa (4/4/2023). SAPO mengatakan kasus itu terkait dengan pembakaran Al-Qur'an di kedutaan Turki di Stockholm pada bulan Januari.

Pembakaran Al-Qur'an itu dilakukan aktivis sayap kanan dari Denmark dan telah mendapat izin dari kepolisian Swedia. Aksi itu memicu kemarahan dunia Muslim, dan perselisihan juga timbul antara Turki dengan Swedia.

Baca Juga: Massa Aksi Bela Al-Qur'an Serukan Boikot Produk Asal Swedia

Baca Juga: Indonesia Ingatkan Swedia Jangan Sampai Ada Aksi Bakar Al'Qur'an Lagi

1. Penangkapan terkait kasus pembakaran Al-Qur'an

Ilustrasi penangkapan. (Pixabay.com/KlausHausmann)

Susanna Trehorning, wakil kepala unit kontraterorisme SAPO, mengatakan penangkapan dilakukan pada Selasa pagi. Penangkapan itu setelah penggerebekan terkoordinasi di pusat kota Eskilstuna, Linkoping, dan Strangnas.

"Kasus saat ini adalah salah satu dari beberapa kasus yang sedang ditangani oleh Dinas Keamanan Swedia sehubungan dengan pembakaran Al-Qur'an tingkat tinggi," kata Trehorning, menambahkan bahwa mereka yang ditangkap terkait dengan ekstremisme Islam internasional, dilansir VOA News.

Namun, SAPO mengatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa ada serangan yang akan segera terjadi, tapi tetap perlu mengambil tindakan.

"Dinas Keamanan seringkali perlu bertindak lebih awal untuk menghindari ancaman. Kami tidak bisa menunggu sampai kejahatan dilakukan sebelum kami bertindak," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Swedia Akhirnya Larang Pembakaran Al-Qur'an saat Demo 

2. Pengadilan Swedia batalkan keputusan larangan protes

Ilustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Dilansir VOA News, polisi Swedia mengatakan aksi protes yang melibatkan pembakaran Al-Qur'an pada bulan Januari membuat negara itu menjadi target serangan yang lebih diprioritaskan. Adanya kemungkinan serangan membuat polisi tidak mengizinkan protes pembakaran Al-Qur'an berikutnya pada bulan Februari di luar kedutaan Turki dan Irak.

Politisi Swedia telah mengkritik protes pembakaran Al-Quran, tapi membela hak kebebasan berekspresi.

Namun, Pengadilan Tinggi Administratif Swedia pada hari Selasa membatalkan keputusan polisi untuk melarang dua protes pembakaran Al-Qur'an tersebut. Pengadilan mengatakan masalah risiko keamanan tidak cukup untuk membatasi hak untuk berdemonstrasi.

"Otoritas polisi tidak memiliki dukungan yang cukup untuk keputusannya," kata hakim Eva-Lotta Hedin dalam pernyataannya.

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya