TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Orang di Paris Unjuk Rasa Dukung Hak-hak Perempuan Iran

Protes menandai dua tahun gerakan unjuk rasa di Iran

Ilustrasi aksi unjuk rasa. (Unsplash.com/Chris Slupski)

Jakarta, IDN Times - Ratusan orang di Paris, Prancis, melakukan unjuk rasa pada Minggu (15/9/2024) untuk mendukung hak-hak perempuan dan oposisi di Iran. Protes diorganisir oleh sekitar 20 asosiasi hak asasi manusia.

Demonstrasi tersebut juga menandai peringatan kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun yang tewas pada 16 September 2022 setelah ditahan karena melanggar aturan mengenakan jilbab. Kematiannya telah memicu protes besar-besaran di seluruh Iran.

1. Warga Prancis yang pernah ditangkap Iran ikut protes

Ilustrasi penangkapan. (Pixabay.com/KlausHausmann)

Chirinne Ardakani, seorang pengacara Prancis-Iran dan anggota Iran Justice, mengatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh warga Iran untuk menentang rezim tersebut tidak sia-sia.

"Semuanya telah berubah di Iran. Kita telah beralih dari budaya yang benar-benar patriarki, di mana tidak ada pertanyaan tentang wanita yang dapat mengungkapkan diri mereka di jalan, menjadi dukungan besar-besaran untuk para wanita ini," katanya, dikutip dari France 24.

Demonstrasi solidaritas dengan gerakan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan" ini juga dihadiri oleh Benjamin Briere dan Louis Arnaud, dua warga Prancis yang ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang di Iran. Briere dibebaskan pada Mei 2023, sementara Arnaud dibebaskan sebulan setelahnya.

"Ya, saya memang di penjara, tapi merupakan kehormatan yang sangat besar untuk dapat hidup di antara kalian, para pejuang kebebasan, yang turut merasakan penderitaan saya," kata Arnaud kepada massa dalam pidato publik pertamanya sejak dibebaskan.

Teheran dituduh melakukan penahanan agar dapat menggunakan mereka sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi dengan Barat.

Baca Juga: AS-Inggris Khawatir soal Iran Transfer Senjata ke Rusia

2. Sebanyak 34 perempuan yang dipenjara Iran lakukan mogok makan

Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Umanoide)

Media sosial yang terkait aktivis Narges Monammadi, peraih Nobel Perdamaian yang berada dalam penjara di Iran, mengatakan 34 tahanan perempuan memulai aksi mogok makan pada Minggu. Tindakan itu untuk peringatan gerakan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan" dan pembunuhan Amini, dilansir dari VOA News.

Pada Minggu, Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan melaporkan, pejabat Kementerian Intelijen telah mengepung rumah orang tua Amini di Saqqez, mengancam dan melarang keluarga tersebut meninggalkan rumah atau mengunjungi makam putri mereka.

Untuk mengenang Amini, toko di kota-kota Iran bagian barat dan barat laut, termasuk Sanandaj, Saqqez, Divandarreh, dan Mahabad melakukan pemogokan.

Ibu Amini, Mozhgan Eftekhari, menggunakan Instagram pada hari peringatan kematian putrinya untuk mengecam mereka yang bertanggung jawab. Ia mengingatkan bahwa pelaku akan selamanya dipermalukan dalam sejarah.

Eftekhari, mengingat kembali kejadian dua tahun lalu, menyatakan bahwa putrinya telah ditawan oleh orang-orang berhati gelap yang tidak dapat menoleransi kecantikan putri bangsa mereka selama perjalanannya ke ibu kota.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya