Peringatan Hari Diada, Catalonia Kembali Wacanakan Pisah dari Spanyol
Spanyol butuh partai Catalonia untuk bentuk pemerintahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai-partai politik separatis di Catalonia kembali menyerukan tuntutan untuk memisahkan diri dari Spanyol saat perayaan Diada, hari nasional Catalonia pada Senin (11/9/2023). Ratusan ribu warga Catalonia juga turun ke jalan untuk menyerukan kemerdekaan.
Diada diadakan setiap 11 September untuk memperingati jatuhnya Barcelona ke tangan pasukan Bourbon pada tahun 1714 selama Perang Suksesi Spanyol.
Saat ini, partai Catalonia berpeluang besar untuk menegosiasikan referendum. Sebab, pemilu pada Juli tidak menghasilkan mayoritas kursi bagi kubu Partai Rakyat (PP) dan Partai Pekerja Sosialis Spanyol (PSOE), pimpinan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. Kedua partai itu butuh dukungan partai Catalonia untuk membentuk pemerintahan.
Baca Juga: Kota Kecil di Catalonia Deklarasikan Kemerdekaan dari Spanyol
Baca Juga: Kabur dari Spanyol Sejak 2017, Petinggi Catalonia Ditangkap di Italia
1. Tuntutan partai Catalonia
Dilansir DW, pekan lalu, Carles Puigdemont, mantan pemimpin Catalonia yang diasingkan memberikan syarat untuk Sanchez agar mendukungnya membentuk pemerintahan baru. Dia mengatakan partainya Bersama untuk Catalonia (JuntsxCat) dapat memberikan dukungan, jika politisi yang menyelenggarakan referendum kemerdekaan pada 2017 diberi amnesti.
Referendum pada 2017 dinyatakan ilegal oleh Madrid, yang membuat beberapa tokoh politik Catalonia mendapat hukuman pemberontakan, sehingga mendorong Puigdemont pindah ke Brussels untuk menghindari penuntutan.
Pemimpin JuntsxCat, Laura Borras, mengatakan bahwa masyarakat Catalonia tidak menuntut pembentukan pemerintah pusat, tapi menginginkan kemerdekaan. Namun, dia mengatakan partainya akan mengadopsi strategi baru untuk mencapai kesepakatan dengan Madrid.
Pada Minggu, Pere Aragones, pemimpin Catalonia saat ini, yang berasal dari Partai Kiri Republik Catalan (ERC) menuntut referendum kemerdekaan baru.
"Amnesti saja tidak akan menyelesaikan konflik kedaulatan dengan negara. Catalonia menginginkan pemungutan suara yang bebas mengenai kemerdekaan. Catalonia memegang kunci dalam tata kelola negaranya. Oleh karena itu, saat ini kita harus memanfaatkan kekuatan ini untuk mewujudkan apa yang selama ini tidak mungkin terjadi,” kata Aragones.
Baca Juga: Warga Catalonia Unjuk Rasa Kemerdekaan di Hari Nasionalnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.