Peretas Korut Dituduh Mencuri Rahasia Militer dan Nuklir AS-Inggris
Data yang dicuri harus ditebus dengan uang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataan bersama, pada Kamis (25/7/2024), menuduh peretas Korea Utara (Korut) telah mencuri rahasia militer dan nuklir. Hal itu dilakukan dengan menargetkan entitas pertahanan, kedirgantaraan, nuklir, dan teknik untuk memperoleh informasi rahasia.
Peretas itu dikenal dengan nama Andariel atau APT45. Kelompok tersebut memanfaatkan aktivitas spionase untuk menghasilkan uang, yang menimbulkan kekhawatiran dampaknya terhadap teknologi sensitif maupun kehidupan sehari-hari.
1. Operator infrastruktur diminta melindugi diri dari peretas
Dilansir BBC, Andariel telah membobol sistem informasi di berbagai bidang, dari pemrosesan uranium hingga tank, kapal selam, dan torpedo, dan telah menargetkan Inggris, AS, Korsel, Jepang, India, dan tempat lain. Pangkalan angkatan udara AS, NASA, dan perusahaan pertahanan telah menjadi sasaran.
AS mengatakan kelompok tersebut mendanai aktivitas spionasenya melalui operasi ransomware terhadap entitas perawatan kesehatan AS.
"Operasi spionase siber global yang kami ungkap hari ini menunjukkan sejauh mana aktor yang disponsori Korut bersedia melakukan apa saja untuk meneruskan program militer dan nuklir mereka," kata Paul Chichester, direktur operasi Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC).
NCSC menilai bahwa Andariel adalah bagian dari badan intelijen Korut yang dikenal sebagai Biro Umum Pengintaian, yang dijatuhi sanksi oleh AS pada 2015.
Baca Juga: Korut Kirim Balon Sampah, Mendarat di Istana Presiden Korsel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.