Pemberontak Myanmar Klaim Kuasai Kota Pelabuhan di Perbatasan
Junta Myanmar makin pusing atasi kelompok perlawanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kelompok bersenjata Tentara Arakan (AA) di Myanmar mengklaim telah menguasai kota Paletwa di negara bagian Chin, yang berbatasan dengan India dan Bangladesh pada Minggu (14/1/2024).
Klaim tersebut menandai kekalahan terbaru pemerintah militer Myanmar dalam memerangi pemberontakan di beberapa wilayah. Sebelumnya, pemberontak telah merebut kota yang berbatasan dengan China.
Junta Myanmar menghadapi pemberontakan di berbagai wilayah, di mana kelompok anti-junta yang didukung oleh pemerintah pro-demokrasi telah menguasai beberapa pos militer dan kota. Pemberontakan adalah tantangan terbesar yang dihadapi junta sejak kudeta 2021.
1. Menguasai kota pelabuhan perdagangan dengan negara tetangga
Khine Thu, juru bicara AA, mengatakan bahwa mereka telah menaklukkan Paletwa, kota pelabuhan di sungai Kaladan dan merupakan kunci perdagangan dengan negara-negara tetangga.
“Mengenai masalah stabilitas perbatasan, kami akan bekerja sama sebaik mungkin dengan negara-negara tetangga,” kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa kelompoknya akan mengambil alih administrasi dan penegakan hukum di wilayah tersebut, dikutip dari Reuters.
AA berhasil mengambil alih pos militer terakhir di kota Paletwa pada Sabtu, yang berada di puncak bukit di Meewa. Pangkalan tersebut gagal direbut pada 2020 dalam pertempuran selama 42 hari.
Dengan menguasai pelabuhan di kota tersebut, AA dapat mengendalikan transportasi darat dan air ke perbatasan India, dan memiliki basis logistik yang dapat digunakan untuk merencanakan serangan lebih lanjut di negara bagian Rakhine.
Baca Juga: China: Junta Myanmar Sepakat Gencatan Senjata dengan Gerilyawan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.