TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mesksiko Tidak Undang Raja Spanyol dalam Acara Pelantikan Presiden

Meksiko ingin Spanyol minta maaf atas penaklukan kolonial

Bendera Meksiko. (Unsplash.com/Chantel)

Intinya Sih...

  • Claudia Sheinbaum, presiden terpilih Meksiko, tidak mengundang Raja Felipe VI dari Spanyol untuk hadir ke pelantikannya karena menolak meminta maaf atas pelanggaran di era kolonial.
  • Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez diundang karena Raja Felipe VI tidak merespons surat pribadi yang meminta raja untuk mengakui pelanggaran selama penaklukan Meksiko.
  • Kementerian Luar Negeri Spanyol memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pelantikan manapun sebagai tanda protes atas keputusan Sheinbaum.

Jakarta, IDN Times - Claudia Sheinbaum, presiden terpilih Meksiko, pada Rabu (25/9/2024), membela keputusan tidak mengundang Raja Felipe VI dari Spanyol untuk hadir ke pelantikannya. Meksiko tidak mengundang karena raja tersebut menolak meminta maaf atas pelanggaran di era kolonial.

Sheinbaum akan menjadi presiden wanita pertama di Meksiko setelah kemenangan telak partai berkuasa sayap kirinya dalam pemilu pada Juni 2024. Dia akan dilantik pada 1 Oktober 2024 mengantikan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.

1. Meksiko mendesak Spanyol minta maaf

Sheinbaum mengatakan hanya Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang diundang karena Raja Felipe VI tidak secara langsung menanggapi surat pribadi yang dikirim pada 2019 oleh Lopez Obrador, sekutu Sheinbaum.

Dalam surat itu, Lopez Obrador, meminta raja untuk secara terbuka dan resmi mengakui pelanggaran yang dilakukan selama penaklukan terhadap Meksiko guna memetakan arah baru yang lebih bersahabat antara kedua negara.

"Sayangnya, surat itu tidak membuahkan jawaban langsung," kata Sheinbaum, menambahkan dia telah berbicara dengan Sanchez beberapa hari sebelumnya, dikutip dari Reuters.

Surat yang dikirim Lopez Obrador pada 2019 itu terkait dengan rencananya pada 2021 untuk menyelenggarakan suatu acara, yang menandai peringatan penaklukan, dan kemerdekaan negara pada abad ke-19 dari Spanyol, serta berdirinya Tenochtitlan pada 1300-an, ibu kota Aztec.

Pada saat itu, ia juga meminta permintaan maaf serupa dari Paus Fransiskus atas kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk asli Meksiko serta pemulangan buku-buku pra-Hispanik dan artefak lainnya yang disimpan di museum dan perpustakaan Eropa.

Paus Fransiskus tidak menanggapi Lopez Obrador, tapi sebelumnya telah meminta maaf atas banyak dosa berat yang dilakukan terhadap penduduk asli Amerika atas nama Tuhan.

Baca Juga: Buntut Insiden Penusukan, China Peringati Warganya yang ke Jepang

2. Tanggapan Spanyol

Bendera Spanyol. (Unsplash.com/Daniel Prado)

Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pelantikan di tingkat mana pun.

"Spanyol dan Meksiko adalah bangsa yang bersaudara. Karena itu, kami tidak dapat menerima pengucilan seperti ini. Itulah sebabnya kami telah memberitahukan kepada pemerintah Meksiko bahwa tidak akan ada perwakilan diplomatik dari pemerintah Spanyol, sebagai tanda protes," kata Sanchez kemudian dalam sebuah konferensi pers di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, dikutip dari VOA News.

Sanchez tanpa menjelaskan lebih lanjut menyampaikan negaranya telah menjelaskan posisinya mengenai masalah tersebut. Dia mengatakan sangat frustrasi atas keputusan Sheinbaum, dengan menganggap para pemimpin Meksiko progresif seperti pemerintahannya.

"Kepala negara, raja Spanyol, selalu menghadiri semua upacara pelantikan dan oleh karena itu kami tidak dapat menerima bahwa dalam kasus ini ia harus dikecualikan," kata Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles.

3. Sejak pemerintahan Lopez Obrador hubungan dengan Spanyol memburuk

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. (X.com/Andrés Manuel)

Meskipun Meksiko dan Spanyol memiliki hubungan sejarah dan ekonomi yang erat, tapi hubungan kedua negara itu mulai renggang sejak Lopez Obrador menjabat pada 2018.

Presiden Meksiko itu sering mengeluh tentang perusahaan-perusahaan Spanyol yang beroperasi di negaranya dan dua kali menyatakan selama masa jabatannya bahwa hubungan negaranya dengan Madrid terhenti.

Dia juga kerap kali mengungkit penaklukan yang dilakukan negara Eropa itu untuk menggalang sentimen nasionalis, menekankan negaranya bukan lagi koloni negara mana pun. Kota Meksiko pernah menjadi pusat kekuasaan kolonial Spanyol yang luas di Amerika setelah menggulingkan Tenochtitlan pada 1521.

Baca Juga: Irak Hukum Gantung 21 Narapidana atas Kasus Terorisme

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya