Maroko Adili 152 Orang atas Tuduhan Hasutan Migrasi Ilegal
Menggunakan media sosial untuk menghasut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maroko, pada Kamis (19/9/2024), mengatakan 152 orang hadir di pengadilan untuk menghadapi tuduhan hasutan migrasi ilegal. Mereka menggunakan media sosial untuk mendorong penyeberangan ilegal massal ke Ceuta, wilayah eksklave Spanyol.
Wilayah Ceuta dan Melilla milik Spanyol merupakan satu-satunya perbatasan darat antara Uni Eropa dan Afrika. Kedua daerah kantong itu telah lama menjadi magnet bagi para migran gelap yang berusaha mencapai Eropa.
1. Polisi menangkap 60 orang pada minggu lalu
Dalam beberapa hari terakhir, ribuan pemuda Maroko berbondong-bondong ke kota Fnideq, yang berbatasan dengan Ceuta, untuk mencoba menyeberang. Pasukan keamanan berhasil mengagalkan Upaya mereka.
"Semua upaya telah digagalkan. Sekitar 3 ribu orang mencoba melakukan migrasi ilegal," kata Mustapha Baitas, juru bicara pemerintah Maroko, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, kepolisian negara Afrika Utara itu mengatakan 60 orang ditangkap pada Senin dan Rabu pekan lalu, karena memalsukan dan menyebarkan informasi palsu di media sosial yang mendorong organisasi operasi imigrasi ilegal kolektif.
Baca Juga: Mpox: Konferensi Kesehatan Internasional di Maroko Ditunda
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.