TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal Migran Terbalik di Canary, 9 Orang Tewas dan 48 Hilang

27 migran berhasil diselamatkan

Ilustrasi perahu migran. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Jakarta, IDN Times - Layanan penyelamatan maritim Spanyol, pada Sabtu (28/9/2024), mengatakan sembilan migran tewas dan 48 lainnya hilang setelah kapal mereka terbalik di Kepulauan Canary. Kapal itu membawa 84 orang dan 27 orang telah berhasil diselamatkan.

Para migran berasal dari Mali, Mauritania, dan Senegal. Dalam beberapa tahun terakhir ribuan migran dari Afrika meninggal ketika upaya penyeberangan ke Eropa melalui rute Atlantik yang berbahaya.

1. Kapal terbalik saat penyelamatan

Ilustrasi kapal penjaga laut. (Unsplash.com/Lana Svet)

Tim penyelamat menerima panggilan tak lama setelah tengah malam waktu setempat dari kapal, yang terletak sekitar empat mil di sebelah timur El Hierro. Kapal itu tenggelam saat upaya penyelamatan.

"Semua migran di atas kapal berkumpul di satu sisi kapal selama penyelamatan, yang menyebabkan kapal terbalik. Semua orang jatuh ke laut," kata Manuel Barroso, kepala layanan penyelamatan maritim Spanyol.

Menurutnya, angin dan jarak pandang yang buruk membuat penyelamatan menjadi sangat sulit, dikutip dari Reuters.

Tiga kapal lainnya yang membawa 208 migran berhasil mencapai Kepulauan Canary pada malam hari.

Peristiwa ini terjadi setelah tewasnya 39 migran pada awal September, ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Senegal saat berupaya melakukan penyeberangan serupa ke Kepulauan Canary.

Baca Juga: Hungaria Ancam Kirim Migran ke Kantor Pusat Uni Eropa

2. Spanyol berusaha menindak penyelundup manusia

Bendera Spanyol. (Unsplash.com/Daniel Prado)

Presiden Kepulauan Canary, Canaries Fernando Clavijo, mengatakan tragedi terbaru ini sekali lagi mengigatkan betapa berbahayanya rute Atlantik.

"Kita memerlukan Spanyol dan Uni Eropa untuk bertindak tegas dalam menghadapi tragedi kemanusiaan struktural ini karena nyawa melayang hanya beberapa meter dari perbatasan selatan Eropa," katanya, dikutip dari VOA News.

Pada akhir Agustus, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengunjungi Mauritania dan Gambia untuk menandatangani perjanjian kerja sama guna menindak penyelundup manusia sekaligus memperluas jalur imigrasi legal.

Hingga 15 Agustus, sekitar 22.304 migran telah mencapai Kepulauan Canary. Jumlah itu naik dari 9.864 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hampir 40 ribu migran memasuki Kepulauan Canary pada 2023, rekor yang mungkin akan dipecahkan tahun ini karena kondisi navigasi yang lebih mudah sejak September, yang menyebabkan lonjakan penyeberangan.

3. Sebanyak 4.857 migran migran meninggal dalam satu dekade terakhir

Penyeberangan melalui rute Atlantik semakin berbahaya karena banyak kapal yang penuh sesak dan tidak dilengkapi dengan baik tidak mampu menghadapi arus laut yang kuat. Beberapa kapal berangkat dari pantai Afrika sejauh 1.000 kilometer dari Kepulauan Canary.

Organisasi Internasional untuk Migrasi, badan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, memperkirakan 4.857 orang telah meninggal di rute ini sejak 2014.

Banyak organisasi bantuan mengatakan bahwa jumlah tersebut jauh di bawah jumlah sebenarnya, seperti Caminando Fronteras, organisasi nonpemerintah Spanyol yang membantu para migran, mengatakan 18.680 orang meninggal saat mencoba mencapai Eropa.

Selama 30 tahun terakhir penyeberangan migran ke kepulauan tersebut, kecelakaan kapal paling mematikan yang tercatat hingga saat ini terjadi pada 2009 di lepas pulau Lanzarote yang menewaskan 25 orang.

Baca Juga: Mesksiko Tidak Undang Raja Spanyol dalam Acara Pelantikan Presiden

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya