TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jerman Larang Kelompok Neo-Nazi Artgemeinschaft yang Incar Anak-anak

Anak-anak didoktrin ideologi Nazi

Bendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri Jerman mengumumkan telah melarang kelompok neo-Nazi Artgemeinschaft pada Rabu (27/9/2023). Kelompok tersebut berusaha menyebarkan ideologinya tentang Nazi yang sesat, rasis, dan antisemit kepada anak-anak.

Artgemeinschaft memiliki sekitar 150 anggota dan memiliki hubungan dengan beberapa kelompok sayap kanan. Untuk mengatasi kelompok itu, polisi telah dikerahkan menggerebek 26 apartemen milik 39 anggota Artgemeinschaft di 12 negara bagian.

Baca Juga: Jerman Perketat Penjagaan di Perbatasan Polandia dan Ceko

Baca Juga: Aktivis Iklim Jerman Semprot Gerbang Brandenburg dengan Cat Oranye

1. Artgemeinschaft menyebarkan ideologi dengan literatur era Nazi

Dilansir The Guardian, Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan kelompok tersebut menggunakan kedok kepercayaan Jermanik pseudo-religius terhadap Tuhan, untuk menyebarkan pandangan dunia mereka yang melanggar martabat manusia.

Kelompok itu juga memanfaatkan literatur era Nazi untuk menyebarkan pandangannya dan membuat generasi muda mengadopsi teori rasnya. Mereka juga mengoperasikan toko buku secara daring yang berupaya meradikalisasi dan menarik non-anggota.

“Ini merupakan pukulan lebih lanjut terhadap ekstremisme sayap kanan dan terhadap agitator intelektual yang masih menyebarkan ideologi Nazi hingga saat ini,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.

“Kelompok sayap kanan ini mencoba membangkitkan musuh-musuh baru konstitusi melalui indoktrinasi menjijikkan terhadap anak-anak dan remaja,” tambahnya.

2. Anggota Artgemeinschaft ada yang berada dalam penjara karena membunuh

Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Matthew Ansley)

Dilansir BBC, Artgemeinschaft merupakan salah satu kelompok neo-Nazi tertua di Jerman, yang memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai kelompok sayap kanan dan neo-Nazi di negara tersebut. Kelompok ini juga dikaitkan dengan berbagai pelanggaran di Jerman.

Stephan Ernst, pria yang menembak mati politisi regional terkemuka Walter Lübcke pada tahun 2019 merupakan anggota Artgemeinschaft, menurut intelijen Jerman. Pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh rasisme dan xenofobia.

Anggota Artgemeinschaft juga dilaporkan memiliki hubungan dengan Ralf Wohlleben, seorang neo-Nazi yang dihukum karena mendukung anggota sel terkenal yang melakukan 10 pembunuhan bermotif rasial di Jerman.

Badan intelijen dalam negeri Jerman memperkirakan ada 38.800 orang yang aktif dalam kelompok ekstremis sayap kanan di negara itu pada tahun 2022, Jumlah itu meningkat dari 33.900 pada tahun 2021. Jumlah yang dianggap berpotensi melakukan kekerasan juga meningkat dari 13.500 menjadi 14 ribu.

Baca Juga: Italia Kritik Jerman karena Danai Kelompok Amal bagi Migran 

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya