TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jamaika Kirim Puluhan Tentara dan Polisi ke Haiti untuk Lawan Geng

Jamaikan janjikan pengiriman ratusan pasukan

Ilustrasi tentara. (Pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jamaika, pada Selasa (10/9/2024), mengumumkan negaranya akan mengirim 20 tentara dan empat polisi ke Haiti untuk melawan geng kriminal. Petugas keamanan itu dijadwalkan tiba pada Kamis dan bergabung dengan hampir 400 polisi Kenya yang dikerahkan awal tahun ini.

Haiti telah bertahun-tahun menghadapi kekerasan yang dilakukan geng kriminal, yang saat ini menguasai 80 persen wilayah ibu kota Port-au-Prince. Untuk melawan mereka, Haiti telah meminta pihak internasional mengirimkan pasukannya.

1. Jamaika janjikan 200 personel

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Specna Arms)

Antonette Wemyss-Gorman, pejabat senior pertahanan Jamaika, mengatakan pengerahan pasukan negara itu akan dipimpin oleh perwira militer senior Kevron Henry, yang bertindak sebagai wakil komandan Godfrey Otunge dari Kenya.

"Ini adalah awal dari apa yang ingin kami lakukan. Kami menginginkan operasi yang sangat sukses," kata Holness, dikutip dari Reuters.

Penempatan tersebut menghadapi kendala seperti keterlambatan dalam pembayaran upah dan penyediaan peralatan utama.

Pada Maret, Jamaika secara resmi menjanjikan 200 personel untuk misi tersebut yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tapi pasukan keamanan yang telah lama tertunda tersebut lambat dikerahkan dan mandat awalnya akan berakhir dalam waktu kurang dari sebulan jika tidak diperbarui.

Selain dukungan Kenya untuk misi ini, Benin, Jamaika, Bahama, dan Belize juga telah berjanji untuk mengirim sedikitnya 2.900 tentara ke Haiti.

Baca Juga: Misi Lawan Geng Kriminal, Menlu AS Kunjungi Haiti-Republik Dominika

2. Sebanyak 3.200 orang tewas akibat kekerasan

Ilustrasi bendera Haiti. (Pixabay.com/jorono)

Holness mengatakan, misi ini bisa menjadi proses yang panjang dan berlarut-larut. Dia menambahkan misi tersebut bukanlah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah di Haiti.

“Haiti adalah contoh dari apa yang mungkin terjadi jika negara dan pemerintah tidak menanggapi masalah ini dengan serius dan menerapkan langkah-langkah serta sumber daya yang diperlukan untuk mengendalikan masalah ini,” kata Holness, dikutip dari Associated Press.

Kekerasan di negara tersebut sudah menyebar seluruh negeri, dengan lebih dari 3.200 orang tewas dari Januari hingga Mei, menurut PBB. Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan juga menyebabkan lebih dari setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya