Gereja Swiss Diduga Sembunyikan Ribuan Kasus Pelecehan Seksual
Pelecehan terjadi sejak tahun 1950
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Laporan dugaan pelecehan seksual terkait Gereja Katolik Swiss menemukan ada 1.002 kasus yang terjadi sejak 1950. Temuan itu membuat gereja di Swiss menjadi rumah ibadah terbaru di Eropa yang terlibat skandal.
Penyelidikan yang diterbitkan pada Selasa (12/9/2023) merupakan hasil penelitian selama setahun yang ditugaskan Konferensi Waligereja Swiss dan dipimpin oleh dua sejarawan dari Universitas Zurich, Monika Dommann dan Marietta Meier.
Penelitian lebih lanjut akan dilakukan hingga 2026 dan tim peneliti akan diberi dukungan dana 1,5 juta franc Swiss (Rp25,8 miliar).
Baca Juga: Fakta-Fakta Pembakaran Gereja di Pakistan gegara Isu Penistaan Agama
1. Lebih dari separuh kasus terjadi saat pelayanan pastoral
Dilansir Associated Press, para peneliti mengatakan hasil penyelidikan menunjukkan, ada 510 orang yang diduga menjadi pelaku pelecehan dan 921 orang yang menjadi korban.
“Situasi yang diidentifikasi hanyalah puncak gunung es,” kata sejarawan Dommann dan Meier dalam sebuah pernyataan.
Peneliti menemukan lebih dari 56 kasus pelecehan melibatkan laki-laki atau anak laki-laki. Sekitar 39 persen korban adalah perempuan atau anak perempuan, sementara 5 persen lainnya tidak dapat diidentifikasi berdasarkan gender.
Studi tersebut melaporkan bahwa pelecehan terjadi di seluruh negeri, dengan lebih dari separuh kasus terjadi selama pelayanan pastoral. Sebanyak 30 persen kasus terjadi di tempat-tempat seperti sekolah, rumah, dan sekolah berasrama.
Baca Juga: Parlemen Inggris Tuding Gereja Ortodoks Serbia Kirim Senjata ke Kosovo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.