TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deforestasi di Kolombia Turun ke Titik Terendah dalam 23 Tahun

Kerusakan hutan di hutan Amazon bagian Kolombia menurun

Bendera Kolombia. (Unsplash.com/Flavia Carpio)

Intinya Sih...

  • Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia mengumumkan deforestasi di hutan Amazon Kolombia turun 36 persen pada tahun lalu.
  • Penurunan ini diikuti oleh kemajuan pembicaraan damai antara pemerintah dan kelompok gerilya, serta insentif finansial bagi petani untuk konservasi.
  • Turunnya kerusakan lingkungan di Amazon juga dipicu oleh perintah dari kelompok gerilya FARC yang melarang penggundulan hutan.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia mengatakan tingkat deforestasi tahun lalu turun ke titik terendah dalam 23 tahun terakhir pada Senin (8/7/2024). Penurunan tersebut mencapai 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Data ini dirilis saat Kolombia bersiap menjadi tuan rumah pertemuan puncak keanekaragaman hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa COP16 di kota Cali yang dimulai 21 Oktober. Pemerintah Kolombia telah mengambil berbagai tindakan untuk menjaga hutan.

Baca Juga: Suhu Air Tinggi, Lebih dari 100 Lumba-Lumba Mati di Amazon

1. Penebangan hutan di Amazon turun

Dilansir Reuters, Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan secara nasional deforestasi turun hingga lebih dari 792 kilometer persegi pada tahun lalu, jauh lebih rendah dari sekitar 1.235 kilometer persegi pada 2022.

"Ini benar-benar berita baik ... tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa pertempuran ini telah dimenangkan," kata Menteri Lingkungan Hidup Susana Muhamad.

Penurunan ini didorong oleh turunnya kerusakan lingkungan di Amazon, hutan hujan terbesar di dunia, yang sekitar sepertiganya terdapat di Kolombia. Sepanjang tahun lalu, penebangan hutan di wilayah Amazon Kolombia secara tradisional menurun 38 persen, menjadi sekitar 443 kilometer persegi, lebih rendah dari hampir 712 kilometer persegi pada periode sebelumnya.

2. Kehadiran tentara membantu penurunan

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Daniel Balaure)

Dilansir Associated Press, keberhasilan deforestasi ini juga dipicu kemajuan pembicaraan damai antara pemerintah dan kelompok gerilya di daerah tersebut, beserta insentif finansial bagi petani di Amazon untuk membantu konservasi. Penurunan ini terjadi setelah penggundulan hutan turun sekitar 29 persen pada 2022.

Selama beberpa tahun terakhir para pakar lingkungan mengatakan penurunan penggundulan hutan kemungkinan besar juga terkait dengan perintah dari kelompok pembangkang gerilya FARC yang melarang penggundulan hutan. Muhamad mengatakan keberadaan tentara di wilayah tersebut serta kemajuan dalam perundingan damai merupakan kunci untuk mempertahankan tren penurunan.

Namun, Muhamad menyampaikan ada kekhawatiran penggundulan hutan akan meningkat tahun depan. Saat ini, peningkatan deforestasi telah tercatat akibat dampak cuaca kering yang disebabkan oleh El Nino, yang merupakan fenomena cuaca yang menghangatkan Pasifik tengah.

Menteri itu juga mengatakan hancurnya lingkungan juga disebabkan oleh peternakan sapi massal, tanaman obat bius, serta penambangan dan penebangan liar.

Baca Juga: Aktivis Pelindung Hutan Amazon Dibunuh di Venezuela

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya