TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belarus Kerahkan Hampir Sepertiga Tentara ke Perbatasan Ukraina

Ukraina dianggap agresif di perbatasan

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Simon Infanger)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Minggu (18/8/2024), mengatakan negaranya telah mengerahkan hampir sepertiga pasukan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. Tindakan ini dilakukan karena tetangganya dianggap bersikap agresif di perbatasan.

Pernyataan Lukashenko muncul dengan latar belakang serangan Ukraina ke Rusia yang dimulai pada 6 Agustus. Serangan yang belum pernah terjadi selama perang ini dipandang sebagai penghinaan besar bagi militer Rusia.

1. Peringatkan tentara Ukraina untuk tidak melintasi perbatasan

Ilustrasi tentara. (Pexels.com/Pixabay)

Lukashenko mengatakan, pengerahan pasukan merupakan respons atas langkah Ukraina menempatkan lebih dari 120 ribu tentaranya di perbatasan.

"Melihat kebijakan agresif mereka, kami telah memperkenalkan dan menempatkan di titik-titik tertentu, jika terjadi perang, mereka akan menjadi pertahanan militer kami di sepanjang perbatasan," kata Lukashenko, dikutip dari Reuters.

Lukashenko mengatakan, perbatasan Belarusia-Ukraina diranjau seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia memperingatkan pasukan tetanggannya akan mengalami kerugian besar jika mereka mencoba melintasi perbatasan.

Pada Jumat, Menteri Pertahanan Viktor Khrenin mengatakan ada kemungkinan besar provokasi bersenjata dari Ukraina dan bahwa situasi di perbatasan bersama mereka tetap tegang.

Baca Juga: Krisis Anggaran, Jerman Setop Bantuan Militer ke Ukraina

2. Ukraina bantah ada perubahan situasi di perbatasan

Bendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Andriy Demchenko, juru bicara dinas perbatasan Ukraina, membantah pernyataan Lukashenko. Ia menuturkan bahwa situasi di perbatasan dengan Belarus tidak mengalami perubahan.

"Seperti yang kita lihat, retorika Lukashenko juga tidak berubah, terus-menerus meningkatkan situasi secara teratur untuk menyenangkan negara teroris. Kami tidak melihat adanya peningkatan jumlah peralatan atau personel unit Belarus di dekat perbatasan kami," kata Demchenko.

Lukashenko tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak pasukan yang dikerahkan Minsk di sepanjang perbatasan. Negara itu memiliki sekitar 48 ribu tentara dan sekitar 12 ribu pasukan perbatasan negara, menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis pada tahun 2022 terkait keseimbangan militer.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya