TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bank Sentral Libya Hentikan Operasi karena Direkturnya Diculik

Ada upaya untuk memaksa pemimpin bank mundur

Ilustrasi bendera Libya. (Pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Bank Sentral Libya, pada Minggu (18/8/203/24), mengumumkan penangguhan semua operasinya karena direktunya telah diculik. Operasi baru akan dilanjutkan setelah eksekutif bank dibebaskan.

Kejadian ini terjadi setelah minggu lalu bank tersebut mendapat ancaman. Bank sentral merupakan satu-satunya lembaga penyimpanan yang diakui secara internasional untuk pendapatan minyak negara.

1. Petinggi bank menerima ancaman

Ilustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bank Sentral Libya mengatakan, pihak tak dikenal berada di balik penculikan Musaab Muslam, kepala departemen teknologi informasinya. Dia diculik ketika sedang berada di rumahnya.

"Bank menolak metode-metode seperti massa yang dilakukan oleh beberapa pihak di luar hukum," kata bank sentral itu, dikutip dari Reuters.

Lembaga keuangan itu juga menyampaikan bahwa sejumlah petinggi bank juga telah diancam. Hal itu membuat bank menangguhkan operasinya hingga praktik tersebut dihentikan dan otoritas terkait turun tangan.

Baca Juga: Bentrok Milisi di Libya Tewaskan 9 Orang

2. Kelompok bersenjata memaksa pemimpin bank mundur

Ilustrasi Bank (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir The Guardian, penculikan ini terjadi seminggu setelah orang-orang bersenjata mengepung kantor pusat bank sentral di ibu kota Tripoli. Tindakan itu dilakukan untuk memaksa Gubernur Bank Seddik Al-Kabir mengundurkan diri.

Al-Kabir telah memimpin bank sentral sejak 2012. Selama memimpin, dia menghadapi kritik atas pengelolaan sumber daya minyak Libya dan anggaran negara, termasuk dari tokoh-tokoh yang dekat dengan Perdana Menteri Abdulhamid Dbeibah.

Diplomat AS dan utusan khusus untuk Libya, Richard Norland, mengatakan upaya untuk menggulingkan gubernur bank tidak dapat diterima. Ia memperingatkan penggantian dengan kekerasan dapat mengakibatkan Libya kehilangan akses ke pasar keuangan internasional.

Norland mengatakan, konfrontasi di Tripoli menyoroti risiko yang sedang berlangsung yang ditimbulkan oleh kebuntuan politik di Libya.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya