Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Militer Pakistan, pada Senin (19/8/2024), mengatakan tiga tentara tewas dalam bentrokan dengan militan yang mencoba menyeberang dari Afghanistan. Dalam baku tembak itu militer berhasil membunuh lima militan.
Belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Namun, militer menuduh kelompok Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) sebagai pelakunya.
1. Tentara juga lukai empat militan lainnya
Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Specna Arms) Hubungan Masyarakat Antar-Layanan, sayap media militer, mengatakan para militan itu berusaha menyusup ke perbatasan Pakistan-Afghanistan di distrik Bajaur, tapi pasukan keamanan menangkap pergerakan mereka.
Pasukan secara efektif melawan para militan dan menggagalkan upaya mereka untuk menyusup ke perbatasan. Empat militan lainnya juga terluka selama baku tembak yang berlangsung pada Minggu malam dan Senin.
"Pasukan Keamanan Pakistan tetap berkomitmen untuk mengamankan perbatasannya dan pengorbanan para prajurit pemberani kami semakin memperkuat tekad kami," kata militer, dikutip dari Arab News.
2. Pakistan minta Afghanistan jaga perbatasan
Bendera Pakistan. (Unsplash.com/Hamid Roshaan) Dilansir VOA News, militer menuduh militan buronan TTP sebagai pelakunya karena melakukan serangan dari pangkalan mereka di sisi perbatasan Afghanistan. Terkait serangan itu Pakistan meminta tetangganya untuk memastikan keamanan perbatasan.
“Pakistan secara konsisten meminta (pemerintah) sementara Afghanistan untuk memastikan pengelolaan perbatasan yang efektif di sisi perbatasan mereka,” kata militer, merujuk pada penguasa de facto Taliban di negara tetangga tersebut.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pernyataan ini memperbarui seruan Islamabad kepada Kabul untuk memenuhi kewajibannya dan menolak penggunaan tanah Afghanistan untuk TTP melancarkan tindakan terorisme terhadap Pakistan.
Pada Senin, pihak berwenang Taliban menegaskan mereka telah mengamankan dan “dengan tegas” menguasai seluruh wilayah Afghanistan. Taliban mengatakan bahwa Afghanistan bukan ancaman.
"Imarah Islam telah menegaskan bahwa mereka tidak mengizinkan wilayah Afghanistan digunakan untuk melawan keamanan negara mana pun,” kata Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara pemerintah, menggunakan nama resmi pemerintahan mereka, yang tidak diakui oleh negara mana pun.