12 Migran Tewas akibat Kapal Terbalik di Selat Inggris
Dua orang masih hilang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Prancis melaporkan bahwa 12 orang tewas setelah kapal migran terbalik saat menyeberangi Selat Inggris pada Selasa (3/9/2024). Insiden ini membuat orang yang tewas ketika menyeberangi Selat Inggris menjadi 30 orang sepanjang 2024.
Saat ini lebih dari 50 orang telah diselamatkan di lepas pantai Gris-Nez, dekat kota Boulogne-sur-Mer, dua orang dalam kondisi kritis. Upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk menemukan dua orang yang masih hilang.
1. Prancis minta Inggris setujui perjanjian migrasi
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan, termasuk beberapa anak di bawah umur. Banyak yang berasal dari wilayah Tanduk Afrika.
Dia menyampaikan, negaranya telan mencegah 60 persen keberangkatan kapal kecil. Namun, penyelundup manusia menjejalkan hingga 70 orang di kapal yang sama yang dulunya mengangkut 30 hingga 40 orang.
Dia mendesak Inggris dan Uni Eropa untuk menyetujui perjanjian migrasi guna membatasi penyeberangan perahu kecil.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, menggambarkan insiden itu sebagai kejadian yang mengerikan dan sangat tragis.
"Geng-geng di balik perdagangan manusia yang mengerikan dan kejam karena semakin banyak orang ke dalam perahu karet yang semakin tidak layak di laut, dan mengirim mereka ke Selat Inggris bahkan dalam cuaca yang sangat buruk," katanya, dikutip dari BBC.
"Upaya untuk membubarkan geng penyelundup yang berbahaya dan kriminal ini serta memperkuat keamanan perbatasan sangat penting dan harus terus dilanjutkan," tambahnya.
Baca Juga: PM Inggris Perkenalkan Kucing Baru Teman Larry di Downing Street
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.