TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Migran Tewas akibat Kapal Terbalik di Selat Inggris

Dua orang masih hilang

Ilustrasi perahu migran. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Jakarta, IDN Times - Prancis melaporkan bahwa 12 orang tewas setelah kapal migran terbalik saat menyeberangi Selat Inggris pada Selasa (3/9/2024). Insiden ini membuat orang yang tewas ketika menyeberangi Selat Inggris menjadi 30 orang sepanjang 2024.

Saat ini lebih dari 50 orang telah diselamatkan di lepas pantai Gris-Nez, dekat kota Boulogne-sur-Mer, dua orang dalam kondisi kritis. Upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk menemukan dua orang yang masih hilang.

1. Prancis minta Inggris setujui perjanjian migrasi

Bendera Prancis. (Unsplash.com/Rafael Garcin)

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan, termasuk beberapa anak di bawah umur. Banyak yang berasal dari wilayah Tanduk Afrika.

Dia menyampaikan, negaranya telan mencegah 60 persen keberangkatan kapal kecil. Namun, penyelundup manusia menjejalkan hingga 70 orang di kapal yang sama yang dulunya mengangkut 30 hingga 40 orang. 

Dia mendesak Inggris dan Uni Eropa untuk menyetujui perjanjian migrasi guna membatasi penyeberangan perahu kecil.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, menggambarkan insiden itu sebagai kejadian yang mengerikan dan sangat tragis.

"Geng-geng di balik perdagangan manusia yang mengerikan dan kejam karena semakin banyak orang ke dalam perahu karet yang semakin tidak layak di laut, dan mengirim mereka ke Selat Inggris bahkan dalam cuaca yang sangat buruk," katanya, dikutip dari BBC.

"Upaya untuk membubarkan geng penyelundup yang berbahaya dan kriminal ini serta memperkuat keamanan perbatasan sangat penting dan harus terus dilanjutkan," tambahnya.

Baca Juga: PM Inggris Perkenalkan Kucing Baru Teman Larry di Downing Street

2. Lebih dari 21 ribu migran datang melalui rute Selat Inggris

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Selat Inggris merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia dan berbahaya karena arusnya yang kuat. Pada Agustus, dua orang ditemukan tewas setelah perahu yang membawa migran mencoba menyeberangi perairan ini mengalami kesulitan.

"Setiap pemimpin politik, di kedua sisi selat kita, perlu ditanyai berapa banyak nyawa yang akan hilang sebelum mereka mengakhiri tragedi yang dapat dihindari ini?" kata Steve Smith, CEO lembaga amal Care4Calais, dikutip dari Reuters.

"Obsesi dan investasi berkelanjutan mereka dalam langkah-langkah keamanan tidak mengurangi jumlah penyeberangan, tetapi justru mendorong orang untuk mengambil risiko yang semakin besar untuk melakukannya," tambahnya.

Sepanjang tahun ini ada lebih dari 21 ribu migran menyeberangi Selat Inggris, lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada 2023, tapi lebih sedikit dibandingkan pada 2022. Jumlah orang yang menyeberang pada 2022 mencapai 45.755 orang, yang tertinggi sejak data pertama kali dikumpulkan pada 2018 atau 135 ribu orang datang ke Inggris melalui rute ini.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya