TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Kemanan Cyber Jepang Mengaku Tak Pernah Pakai Komputer

Bahkan dia bingung dengan konsep USB drive

Issei Kato/Reuters

Jepang, IDN Times - Jepang tengah merevisi undang-undang cybersecurity menjelang 2020 Olimpiade Tokyo. Namun, menteri kabinet yang seharusnya membentuk undang-undang ini membuat sebuah pengakuan yang mengejutkan, dia tidak menggunakan komputer.

Yoshitaka Sakurada, 68, adalah wakil kepala kantor strategi keamanan dunia cyber dan juga menteri yang bertanggung jawab atas Olimpiade dan Paralympic Games yang akan diselenggarakan Tokyo pada 2020.

1. Pengakuan dibuat saat tanya jawab dengan pihak oposisi di parlemen

japantimes.co.jp

Pengakuan mengejutkan ini dilakukannya saat sesi tanya jawab dengan pihak oposisi di parlemen hari Rabu kemarin (14/11/2018).Yoshitaka Sakurada sendiri adalah seorang menteri dari Partai Demokrat Liberal Perdana Menteri Shinzo Abe.

“Saya telah berbisnis secara mandiri sejak saya berusia 25 tahun, jadi saya telah memberikan instruksi kepada karyawan dan sekretaris, jadi saya tidak pernah menyentuh komputer sendiri"

Ketika ditanya oleh anggota parlemen independen, Masato Imai bagaimana seorang pria yang tidak menggunakan komputer dapat membantu menerapkan langkah-langkah keamanan online, Sakurada mengatakan bahwa inisiatif cybersecurity adalah proyek berskala luas dan bahwa ia memiliki kepercayaan di dalamnya.

2. Memiliki beberapa pengakuan kontroversi lainnya

abc.net.au

Sakurada baru sebulan lebih menjabat posisi tersebut , setelah ditunjuk dalam perombakan kabinet setelah terpilihnya kembali Perdana Menteri Shinzo Abe sebagai kepala partai politiknya.

Sebelumnya dia juga mengaku tidak tahu apa-apa tentang rencana tentang menteri olahraga Korea Utara yang akan menghadiri pertemuan di Tokyo pada akhir bulan, yang melanggar larangan para pejabat rezim Korut memasuki Jepang.

Setelah Sakurada mengatakan pada konferensi pers bahwa dia “tidak menyadari” laporan itu, seorang staff pembantunya ikut campur dan dia dengan cepat mengoreksi dirinya, mengklaim bahwa para pejabat memang telah memberi penjelasan kepadanya.

Tak hanya itu, dia juga pernah menyatakan dia tidak tahu bahwa Thomas Bach, presiden Komite Olimpiade Internasional, telah meminta pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada bulan Maret untuk mengizinkan atlet negaranya untuk ambil bagian dalam Olimpiade 2020.

Baca Juga: Pengerahan Militer Jepang di Irak, Perdana Menteri Jepang Dikritik

Verified Writer

Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya