TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WHO Sebut Tank Israel Tembaki Konvoi Bantuan di Gaza 

Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut

ilustrasi truk bantuan ke Gaza (twitter.com/@UNRWA)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa tank-tank Israel pada akhir pekan menembaki konvoi truk bantuan yang telah mendapat izin untuk kembali dari wilayah utara Gaza.

"Sabtu lalu, dalam perjalanan kembali dari misi ke Gaza utara, dan setelah konvoi yang dipimpin WHO mendapatkan izin dan melewati pos pemeriksaan jalan pantai, konvoi tersebut bertemu dengan dua tank Israel," kata Tedros pada Selasa (17/9/2024).

"Tembakan dilepaskan dari tank-tank tersebut di dekat konvoi. Untungnya tidak ada yang terluka. Ini tidak dapat diterima," tambahnya.

Insiden ini terjadi hanya seminggu setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sebuah konvoi yang membawa petugas vaksinasi polio di Gaza ditahan dengan todongan senjata di pos pemeriksaan Israel. 

1. Tindakan militer Israel di lapangan bahayakan nyawa pekerja bantuan

Tedros mengecam serangan akhir pekan tersebut dan menyebut tindakan pasukan Israel di lapangan telah membahayakan nyawa staf mereka.

“Sangat penting bagi pasukan Israel untuk mengambil tindakan untuk melindungi staf dan aset kemanusiaan guna memfasilitasi pekerjaan mereka," kata dia.

Ia mengungkapkan bahwa meski menghadapi risiko keamanan, konvoi hari Sabtu berhasil mencapai Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, untuk mengantarkan pasokan bantuan ke unit gawat darurat.

“Persediaan juga dikirimkan untuk mendukung fasilitas Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di utara, termasuk untuk pengobatan penyakit tidak menular. Tim juga memfasilitasi rotasi tim medis darurat," tambahnya.

Baca Juga: Pengungsi di Gaza Bersiap Hadapi Ancaman Hujan Lebat 

2. Mekanisme dekonfliksi harus dipatuhi

Tedros juga memuji para pekerja kemanusiaan di Gaza yang terus memberikan bantuan penting meskipun berada dalam situasi berbahaya.

“Di tengah bahaya ekstrem dan kondisi yang mengancam jiwa, para pekerja kemanusiaan yang tak tergoyahkan di Gaza terus memberikan bantuan penting, yang menjadi harapan terakhir bagi kelangsungan hidup 2 juta orang yang sangat membutuhkan," kata Tedros dalam pernyataannya.

“Hal minimum yang layak mereka terima atas layanan mereka adalah keselamatan. Mekanisme dekonfliksi harus dipatuhi," ujarnya, seraya kembali menyerukan gencatan senjata.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya