Sudan Umumkan Wabah Kolera akibat Hujan Deras
11.327 kasus kolera dan 316 kematian di laporkan di Sudan
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Sudan, Haitham Mohamed Ibrahim, mengumumkan terjadinya wabah kolera setelah hujan lebat melanda negara itu selama berminggu-minggu.
“Kami menyatakan epidemi kolera karena kondisi cuaca dan air minum yang terkontaminasi,” kata Ibrahim, pada Sabtu (17/8/2024), dalam video yang dirilis oleh kementeriannya.
Dia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil bersama dengan pihak berwenang di negara bagian Kassala, badan-badan PBB dan para ahli setelah laboratorium kesehatan masyarakat mendeteksi adanya virus kolera.
1. Sekitar 316 kematian dilaporkan di Sudan akibat kolera
Kassala merupakan salah satu daerah yang paling terdampak parah hujan deras. Otoritas setempat telah meminta bantuan dari komunitas internasional untuk menangani situasi tersebut.
Ribuan orang juga terpaksa mengungsi akibat banjir, sehingga menyebabkan peningkatan penyakit, termasuk diare, terutama pada anak-anak.
Kolera menimbulkan gejala serius seperti diare parah, muntah-muntah, dan kram otot. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri penyebab kolera.
Dilansir Xinhua, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris pada Jumat (16/8/2024) melaporkan bahwa terdapat sedikitnya 11.327 kasus kolera dengan 316 kematian di Sudan. WHO memperkirakan jumlah kasus yang sebenarnya lebih tinggi dari laporan tersebut. Selain itu, infeksi demam berdarah dan meningitis juga mengalami peningkatan.
Baca Juga: Ikuti WHO, Korsel Tingkatkan Pengawasan Terkait Virus Mpox
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.