Rusia Pesimis Klaim Trump Bisa Akhiri Perang di Ukraina
Trump disebut gagal wujudkan perdamaian di Timur Tengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pejabat Rusia pada Kamis (18/7/2024) mengungkapkan keraguannya terhadap pernyataan Donald Trump, yang mengklaim bahwa ia dapat segera mengakhiri perang di Ukraina.
Trump mencalonkan diri melawan Presiden Joe Biden dalam pemilu Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Kali ini, mantan presiden tersebut menggandeng J.D. Vance sebagai calon wakilnya.
“Kami melihat pernyataannya. Trump mengatakan dia akan menyelesaikan konflik dalam waktu 24 jam. Kemudian Vance mengatakan bahwa China adalah masalah yang lebih besar bagi AS dibandingkan konflik Rusia-Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dikutip Reuters.
“Penting untuk memisahkan retorika pra-pemilu dari pernyataan pejabat pemerintah yang mempunyai kewenangan yang sesuai. Jika kita berbicara tentang apakah konflik dapat diselesaikan, mari kita bersikap realistis," tambahnya.
1. Trump gagal wujudkan janjinya untuk selesaikan konflik di Timur Tengah
Zakharova mengatakan bahwa Trump juga pernah melontarkan pernyataan ambisius tentang penyelesaian konflik di Timur Tengah selama masa kepemimpinannya dari 2017 hingga 2021. Namun, hal itu tidak pernah terwujud.
“Mereka mempersiapkan 'kesepakatan abad ini' dalam waktu yang cukup lama, namun hal itu tidak berakhir dengan apa pun, dan di bawah pemerintahan Biden, sebaliknya, tragedi sejarah yang sangat besar terjadi,” katanya, merujuk pada perang di Gaza.
Baca Juga: Rusia Batasi Akses Warga 14 Desa di Perbatasan Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.