Rusia Kritik AS karena Hindari Penyelesaian Konflik Israel-Palestina
AS mendukung normalisasi hubungan Israel dengan negara Arab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia menuding Amerika Serikat (AS) mendukung normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab, namun menghindari penyelesaian konflik Israel-Palestina. Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, dalam pertemuan bulanan Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah pada Rabu (27/9/2023).
Pada 2002, Arab Saudi meluncurkan Inisiatif Perdamaian Arab, yang menyerukan penyelesaian konflik kedua negara itu sebelum adanya pengakuan diplomatik terhadap Israel.
Nebenzia mengatakan upaya AS untuk menormalisasi hubungan Arab-Israel tidak hanya menghindari logika Inisiatif Perdamaian Arab, namun juga menghalangi prospek untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel, yang telah berkonflik selama puluhan tahun.
Ia juga secara implisit mengkritik Arab Saudi atas upayanya membangun hubungan diplomatik dengan Israel, sementara mengecam tindakan ilegal Tel Aviv yang dinilai makin agresif, termasuk perluasan pemukiman di wilayah Palestina, dilansir Associated Press.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, sebelumnya mengatakan tercapainya normalisasi hubungan Riyadh dan Tel Aviv telah semakin dekat. Namun ia menekankan bahwa masalah Palestina masih menjadi bagian yang sangat penting dalam perundingan tersebut.
Sebagai bagian dari proses negosiasi, Wall Street Journal melaporkan para pejabat Israel dan AS sedang menyiapkan sebuah rencana yang memungkinkan Riyadh dapat secara terbuka memperkaya uraniumnya.
Baca Juga: AS Ingin Normalisasi Israel-Arab Saudi Segera Terwujud
Baca Juga: Perdana, Menteri Pariwisata Israel Kunjungi Arab Saudi
1. Utusan Arab Saudi tegaskan pihaknya tetap prioritaskan Palestina
Pada Selasa (26/9/2023), Duta Besar Arab Saudi pertama untuk Palestina, Nayef al-Sudairi, melakukan perjalanan perdananya ke Tepi Barat yang diduduki Israel sejak perang Timur Tengah pada 1967.
Pemerintah Saudi telah mengatakan bahwa pihaknya hanya akan menormalisasi hubungan dengan Israel jika ada kemajuan besar menuju pembentukan negara Palestina.
"Palestina serta rakyatnya memiliki status yang tinggi dan penting dan bahwa dalam beberapa hari mendatang akan ada peluang untuk kerja sama yang lebih besar antara Arab Saudi dan negara Palestina," kata al-Sudairi kepada wartawan di Ramallah, dikutip Reuters.
Mengacu pada prospek normalisasi hubungan dengan Israel, iamengatakan bahwa normal bagi setiap negara untuk mewujukan perdamaian dan stabilitas.
“Inisiatif Arab, yang dipresentasikan Arab Saudi pada tahun 2002, merupakan pilar fundamental dari setiap perjanjian yang akan datang,” tambahnya.
Editor’s picks
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Palestina WAFA, Presiden Mahmoud Abbas mengatakan kunjungan Al-Sudairi akan berkontribusi untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dan dua bangsa yang bersaudara
Baca Juga: Presiden Iran Sebut Normalisasi Israel dengan Negara Arab Akan Gagal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.