TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

68 Orang Tewas akibat Hujan dan Banjir di Sudan

Hujan lebat telah melanda sejumlah wilayah Sudan sejak Juni

ilustrasi banjir (unsplash.com/Art Institute of Chicago)

Intinya Sih...

  • Setidaknya 68 orang tewas akibat hujan lebat di Sudan sejak Juni.
  • Konflik antara militer dan Pasukan Dukungan Cepat menciptakan krisis pengungsian terbesar di dunia.
  • Lebih dari 44 ribu orang mengungsi, 73 ribu terdampak, dan IOM baru menerima 21 persen dukungan yang dibutuhkan.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri Sudan pada Selasa (13/8/2024) melaporkan bahwa sedikitnya 68 orang tewas selama musim hujan yang melanda beberapa wilayah negara itu sejak Juni.

"Jumlah korban tewas akibat banjir dan hujan mencapai 68 orang karena berbagai sebab, termasuk rumah roboh dan tenggelam, serta 130 orang luka-luka," kata Menteri Dalam Negeri, Khalil Pasha Sairin, dalam sebuah pernyataan. 

Hujan deras juga menyebabkan 12 ribu rumah hancur total atau sebagian, serta merusak sekitar 198 ribu lahan pertanian. Namun, data ini hanya mencakup wilayah di utara dan timur Sudan yang berada di bawah kendali militer.

1. Krisis dana dan masalah keamanan mempersulit penyaluran bantuan

Konflik antara militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang meletus pada April 2023, telah menciptakan krisis pengungsian terbesar di dunia dan mendorong setengah populasi negara itu ke dalam kerawanan pangan.

Tantangan administratif, masalah keamanan, dan kekurangan dana telah menyulitkan atau bahkan menghambat pengiriman bantuan di sejumlah wilayah di Sudan.

Musim hujan kali ini, yang merupakan yang terberat sejak 2019, telah berdampak pada wilayah barat, utara, dan timur negara tersebut, di mana 10,7 juta orang tinggal di di kamp-kamp pengungsian atau terdampar di udara terbuka.

2. Lebih dari 44 ribu warga Sudan telah mengungsi sejak 1 Juni

Menurut laporan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih dari 44 ribu orang di seluruh negeri telah mengungsi akibat hujan sejak 1 Juni.

"Keluarga kehilangan apa yang tersisa dari mereka, dan infrastruktur penting telah hanyut, sehingga mengganggu bantuan kemanusiaan yang vital," kata kepala misi IOM Sudan Mohamed Refaat pada Selasa, dikutip Reuters.

Ia menambahkan bahwa total 73 ribu orang di 11 dari 18 negara bagian Sudan terdampak oleh bencana tersebut.

3. IOM desak penambahan dana bantuan untuk Sudan

IOM mendesak negara-negara untuk meningkatkan donasi mereka sebagai respons terhadap krisis yang dialami Sudan. Pihaknya memperingatkan bahwa tanpa adanya aksi konkret, puluhan ribu nyawa berisiko melayang.

Refaat mengatakan bahwa IOM baru menerima 21 persen dari dukungan yang dibutuhkan untuk memberikan bantuan penting kepada warga Sudan.

“Komunitas internasional belum berbuat cukup banyak. Tanpa respons global yang masif dan terkoordinasi, kita berisiko menyaksikan puluhan ribu kematian yang sebenarnya bisa dicegah dalam beberapa bulan mendatang,” tambahnya.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Sudan Selatan, Negara Termuda di Dunia

Verified Writer

Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya