TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi di Pakistan Tembak Mati Tersangka Penista Islam

Korban disebut tewas dalam baku tembak dengan polisi

ilustrasi serangan penembakan (unsplash.com/Maxim Hopman)

Jakarta,  IDN Times - Pakistan pada Kamis (19/9/2024) mengatakan bahwa polisi menembak mati seorang tersangka penistaan ​​agama dalam baku tembak dengan para pria bersenjata. Ini merupakan pembunuhan di luar proses hukum kedua dalam seminggu, yang menuai kecaman dari kelompok hak asasi manusia.

Pria yang terbunuh itu diidentifikasi sebagai Shah Nawaz, seorang dokter di distrik Umerkot di provinsi Sindh. Ia bersembunyi dua hari sebelumnya setelah dituduh menghina Nabi Muhammad SAW dan membagikan konten penghujatan di media sosial.

1. Tersangka dan temannya dilaporkan melepaskan tembakan ke arah polisi

Dilansir dari Associated Press, kepala polisi setempat, Niaz Khoso, mengatakan bahwa Nawaz terbunuh secara kebetulan pada Rabu (18/9/2024) malam. Saat itu, petugas meminta dua pria yang mengendarai sepeda motor untuk berhenti di Mirpur Khas, sebuah kota di provinsi Sindh selatan.

Namun, alih-alih berhenti, para pria tersebut melepaskan tembakan dan mencoba melarikan diri. Polisi kemudian membalas tembakan tersebut. Salah satu tersangka berhasil melarikan diri dengan sepeda motor, sementara yang lainnya terbunuh.

Khoso mengungkapkan bahwa setelah baku tembak berakhir, petugas kemudian mengetahui bahwa pria yang tewas itu adalah adalah dokter yang mereka cari terkait tuduhan penistaan agama.

Dalam video yang beredar di media sosial, pemuka agama setempat melemparkan kelopak mawar ke arah polisi dan memuji mereka karena telah membunuh tersangka penistaan ​​agama. Sejauh ini, pemerintah Sindh belum memberikan klarifikasi langsung mengenai penyebab kematian tersangka.

Pembunuhan Nawaz di Mirpur Khas terjadi sehari setelah kelompok muslim di Umerkot menggelar protes menuntut penangkapannya. Massa juga membakar klinik Nawaz pada Rabu.

Baca Juga: Rusia Akan Dukung Pakistan Bergabung di BRICS

2. Kelompok HAM minta pemerintah selidiki penyebab kematian Nawaz

Pembunuhan Nawaz menuai kecaman keras dari Komisi Hak Asasi Manusia Independen Pakistan (HRCP). Kelompok itu menyesalkan dugaan pembunuhan di luar proses hukum terhadap orang-orang yang dituduh melakukan penistaan ​​agama.

“Pola kekerasan dalam kasus penodaan agama, yang diduga melibatkan aparat penegak hukum, merupakan tren yang mengkhawatirkan,” kata HRCP.

Mereka juga meminta pemerintah untuk melakukan penyelidikan independen untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas kematian Nawaz dan memastikan bahwa para pelaku dihukum.

Pekan lalu, seorang polisi juga menembak mati Syed Khan yang merupakan tersangka penistaan ​​agama lainnya. Penembakan terjadi di kantor polisi Quetta, kota di provinsi Balochistan. Polisi mengatakan bahwa petugas tersebut telah ditangkap.

Namun, anggota suku dan keluarga korban mengatakan bahwa mereka telah memaafkan petugas tersebut. Mereka menyebut Khan telah melukai perasaan umat Muslim dengan menghina Nabi Muhammad SAW.

Verified Writer

Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya