Penyakit Kulit Serang Ribuan Anak di Gaza
Disebabkan oleh buruknya sanitasi dan krisis air bersih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Serangan militer Israel di Jalur Gaza selama 10 bulan terakhir telah menyebabkan wilayah Palestina tersebut kehilangan akses air bersih, kekurangan bantuan dan obat-obatan, dan limbah tersebar di mana-mana. Akibatnya, penyakit kulit merajalela dan menjangkit ribuan anak-anak.
Bercak merak telah menyebar di seluruh wajah Yasmine Al-Shanbari, seorang anak perempuan berusia tiga tahun yang mengungsi di kamp pengungsi kota Jabalia di Gaza utara. Bercak tersebut menimbulkan rasa gatal, dan memancing serangga kecil beterbangan di sekitar wajahnya.
"Penyakit yang ada di wajahnya sudah hampir 10 hari sekarang dan belum juga hilang. Kami sudah mencoba semua obat yang bisa kami berikan padanya, dengan harapan bercaknya akan hilang dari wajahnya," kata ayahnya, Ahmed Al-Shanbari, dengan perasaan tidak berdaya, dikutip Reuters.
1. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan
Ammar al-Mashharawi, seorang balita berusia 2 tahun, juga mengalami ruam merah di seluruh wajah dan tubuhnya di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terkena serangan rudal Israel pada Mei.
“Lihatlah anak ini, seluruh tubuhnya seperti ini. Kami sudah pergi ke lebih dari satu rumah sakit untuk mencarikan obat untuknya,” kata ayah Ammar, Ahmed, sambil menggendong putranya yang menangis ketika petugas medis memeriksanya.
"Kami orang dewasa bisa mengatasinya entah bagaimana, tapi anak-anak, semoga Tuhan membantu mereka, tidak memiliki makanan atau obat-obatan. Situasinya tidak bisa digambarkan," tambahnya.
Dilansir Associated Press, dokter kulit di Rumah Sakit Nasser, Nassim Basala, mengatakan bahwa mereka menerima 300-500 pasien yang menderita penyakit kulit setiap hari. Dia menjelaskan bahwa scabies dan kutu telah mencapai tingkat epidemi, sementara infeksi jamur, bakteri, dan virus serta parasit lainnya juga menyebar dengan cepat.
Dengan melonjaknya jumlah pasien, kasus-kasus sederhana sekalipun bisa menjadi berbahaya.
Baca Juga: World Central Kitchen Sebut Anggotanya Terbunuh di Gaza
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.