TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penduduk Gaza: Perpanjangan Gencatan Senjata Saja Tidak Cukup!

Mereka mengharapkan solusi permanen dalam konflik tersebut

bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Jakarta, IDN Times - Penduduk Abu Ta'imah di pinggiran kota Khan Younis Gaza menuntut gencatan senjata permanen, bukan hanya perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Gihad Nabil, yang baru saja menikah dan tinggal di Abu Ta'imah bersama istrinya, menemukan rumah mereka tinggal puing-puing saat kembali ke desa itu di tengah gencatan senjata. Jeda pertempuran telah memasuki hari keenam pada Rabu (29/11/2023).

"Kami terkejut melihat rumah kami, jalan-jalan kami, tanah kami, pekarangan kami dan semuanya hancur," ujar Nabil, dikutip Reuters.

Dia mengatakan daerah tersebut dahulunya merupakan rumah bagi sekitar 5-6 ribu orang sebelum perang. Kini, dia bingung kemana mereka akan pergi.

"Rumah saya hancur total. Rumah saudara laki-laki saya, rumah paman saya, tetangga saya, semuanya hancur. Kami tidak memerlukan gencatan senjata ini, kami memerlukan gencatan senjata sepenuhnya," tuturnya.

1. Warga Gaza ingin solusi permanen terhadap konflik Israel-Palestina

Abdelrahman Abu Ta'imah, salah seorang penduduk yang memberi nama daerah tersebut, mencoba mencari barang-barang yang masih dipakai dari apartemennya yang dibom.

“Saya telah berjuang dan bekerja selama 30 tahun di negara ini. Uang tidak datang dengan mudah, lalu tiba-tiba, semua jerih payah dan usaha selama 30 tahun lenyap dalam sekejap. Satu roket membuat semua ini hilang. Kenapa begitu?" keluhnya.

Sebelum perang, kehidupannya di Gaza sudah sangat sulit karena blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir sejak 2007.

Sementara itu, upaya diplomatik sedang dilakukan untuk memperpanjang gencatan senjata. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak truk bantuan memasuki Gaza dan penukaran beberapa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Namun, Abu Ta'imah mengatakan gencatan senjata singkat saja tidak cukup. Dia berharap ada solusi permanen terhadap konflik Israel-Palestina.

“Sejak kami lahir, kami telah mengalami peperangan dan kehancuran. Setiap kali kami membangun kembali, terjadilah perang yang lebih sengit dari sebelumnya," katanya. 

Baca Juga: Perpanjangan Gencatan Senjata di Jalur Gaza Masih Dibahas 

2. AS minta Israel mempersempit zona tempurnya di Gaza selatan

Sejak awal serangan, Israel memerintahkan warga Palestina yang tinggal di Gaza utara untuk mengungsi ke bagian selatan wilayah tersebut, yang mencakup Khan Younis dan sekitarnya. 

Namun, pasukan Israel juga menyerang wilayah selatan, meskipun tidak seintensif di utara. Israel mengatakan mereka menargetkan infrastruktur Hamas, dan menuduh kelompok tersebut membahayakan warga sipil dengan menggunakan mereka sebagai tameng manusia.

Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, Washington mendesak Israel untuk mengambil pendekatan yang lebih hati-hati ketika memperluas serangannya ke Gaza selatan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya korban tewas dalam jumlah besar seperti saat serangan Israel di Gaza utara.

“Tetapi mengingat ratusan ribu warga sipil telah melarikan diri ke selatan, atas permintaan Israel, kami yakin Israel hanya boleh bergerak maju setelah perencanaan operasional memperhitungkan kehadiran lebih banyak orang tak berdosa,” kata pejabat tersebut.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya