PBB Minta Pakistan Setop Usir Warga Afghanistan selama Musim Dingin
Pasalnya, cuaca dingin di Afghanistan sangat mematikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan pengungsi PBB (UNHCR) mendesak Pakistan untuk menghentikan deportasi pengungsi Afghanistan yang tidak memiliki dokumen selama musim dingin ini. Hal itu disampaikan UNHCR pada Rabu (22/11/2023).
Islamabad bulan lalu mengumumkan akan mengusir lebih dari satu juta pengungsi dan migran yang tidak berdokumen, yang sebagian besar adalah warga Afghanistan. Sejak 1 Oktober, lebih dari 370 ribu warga Afghanistan telah meninggalkan Pakistan
“UNHCR menyerukan kepada pemerintah Pakistan untuk menghentikan jumlah pengungsi yang kembali dalam jumlah besar selama musim dingin yang keras ini karena cuaca dingin di Afghanistan sangat mematikan dan dapat merenggut nyawa,” kata juru bicara regional UNHCR, Babar Baloch, kepada Reuters.
“Kita berbicara tentang perempuan, anak-anak dan laki-laki yang putus asa yang harus pindah, berbondong-bondong meninggalkan Pakistan."
Baca Juga: PBB: Migran yang Diusir Pakistan Hadapi Risiko Keamanan di Afghanistan
Baca Juga: Pakistan Deportasi 6.500 Lebih Migran Afghanistan dalam 24 jam
1. Pakistan diimbau untuk tidak memulangkan warga Afghanistan secara paksa
Badan tersebut juga mengatakan bahwa kepulangan warga Afghanistan ke negaranya harus dilakukan secara sukarela, dan Pakistan harus mengidentifikasi individu-individu rentan yang membutuhkan perlindungan internasional.
Polisi Pakistan telah melakukan pencarian dari pintu ke pintu di pemukiman pengungsi untuk mencari mereka yang tidak pergi secara sukarela, dimulai dari kota pelabuhan Karachi, tempat ratusan ribu warga Afghanistan tinggal. Siapa pun yang tersisa dapat diusir secara paksa.
Pakistan merupakan rumah bagi lebih dari 4 juta migran dan pengungsi Afghanistan, sekitar 1,7 juta di antaranya tidak memiliki dokumen perjalanan. Banyak dari mereka melarikan diri ke Pakistan setelah Taliban merebut kembali Kabul pada 2021, sementara lainnya telah tiba sejak invasi Soviet pada 1979.
Baca Juga: Migran Afghanistan Ngaku Dianiaya Polisi Pakistan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.