Mahasiswa Gaza Tetap Belajar Meski Universitas Hancur
Mereka berjuang mendapatkan koneksi internet yang stabil
Intinya Sih...
- Shahed Abu Omar, mahasiswa Gaza, berjuang mendapatkan koneksi internet demi belajar online.
- Ibunya datang ke daerah tersebut untuk mencari koneksi internet yang dibutuhkan, namun koneksinya masih lemah.
- Menteri Pendidikan Palestina mengatakan lebih dari 90 persen sekolah di Gaza hancur akibat pemboman Israel. Badan-badan kemanusiaan memperingatkan dampak jangka panjang bagi anak-anak.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Shahed Abu Omar berada di tahun ketiganya di program studi ilmu komputer di Universitas Al Azhar di Gaza ketika universitas tersebut hancur akibat serangan militer Israel. Kini, ia termasuk di antara 90 ribu mahasiswa yang terjebak dalam konflik tersebut.
Namun, situasi sulit ini tak menghentikan Abu Omar untuk terus belajar. Setiap hari, perempuan berusia 20 tahun itu menghadapi perjalanan berbahaya demi mendapatkan koneksi internet yang stabil, yang memungkinkannya untuk belajar secara daring melalui ponselnya.
"Kami tidak bisa pergi ke universitas kami atau belajar di luar sana," ujarnya, menyinggung sulitnya pembelajaran jarak jauh dengan koneksi internet yang buruk.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.