Korban Perang di Gaza Ditolak Masuk ke Australia
El Henday kecewa pengajuan visa untuk keponakannya ditolak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Australia dilaporkan telah menolak masuknya anak-anak korban perang di Gaza, meskipun ada kerabat mereka yang tinggal di Australia.
Zuhair El Henday, yang telah tinggal di New South Wales (NSW) selama beberapa tahun, mengungkapkan kekecewaannya karena upayanya untuk mendapatkan visa bagi anggota keluarganya yang tersisa di Gaza tidak membuahkan hasil.
"Saya telah membuktikan bahwa saya telah menjadi warga negara sejati dan saya berkontribusi pada negara ini, berkontribusi pada masyarakat. Jadi, mengapa saya tidak punya hak untuk membawa keluarga saya ke sini agar mereka aman?" kata El Henday, dikutip dari laporan SBS News pada Jumat (16/8/2024).
Kakak perempuannya, Lubna, beserta suaminya, dua putra dan menantu laki-lakinya tewas dalam serangan udara Israel di rumah mereka di Kota Gaza pada November lalu. Sementara itu, tiga keponakan El Henday selamat dari serangan tersebut.
1. Pemimpin oposisi Australia klaim kedatangan warga dari Gaza dapat ancaman keamanan negara
Pekan ini, pemimpin oposisi Australia Peter Dutton menuntut agar warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza dilarang memasuki Australia. Ia mengklaim bahwa kedatangan orang-orang dari zona perang tersebut dapat membahayakan keamanan nasional.
Tuntutan tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil. Perdana Menteri Anthony Albanese menyebut pemimpin oposisi itu selalu berupaya memecah belah masyarakat.
“Peter Dutton selalu ingin memecah belah. Kami akan mendengarkan badan keamanan jika menyangkut keamanan nasional,” kata Albanese.
Nasser Mashni, presiden Jaringan Advokasi Palestina Australia, juga mengecam Dutton dan menyebut komentarnya itu memalukan.
Baca Juga: Kekurangan Bahan Bakar, Rumah Sakit di Gaza Akan Tutup dalam 24 Jam
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.