TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Serang Houthi di Yaman, 4 Orang Tewas

Pembangkit listrik dan dua pelabuhan di Yaman diserang

ilustrasi jet tempur (unsplash.com/Sigg Sebastian)

Intinya Sih...

  • Militer Israel bom sasaran Houthi di Yaman sebagai respons tembakan rudal ke Israel
  • Serangan melibatkan puluhan pesawat menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan laut di Ras Isa dan Hodeidah, menewaskan 4 orang dan melukai 29 lainnya
  • Houthi sering luncurkan drone dan rudal ke Israel serta kapal-kapal terkait sejak November tahun lalu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina

Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah mengebom sasaran-sasaran Houthi di Yaman pada Minggu (29/9/2024) sebagai respons atas tembakan rudal oleh kelompok tersebut ke Israel selama dua hari terakhir. Serangan terbaru terhadap proksi Iran ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa puluhan pesawat, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan laut di Ras Isa dan Hodeidah.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 29 lainnya. Warga mengatakan bahwa pemboman tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Hodeidah.

1. Houthi tembakkan rudal ke Israel sehari sebelumnya

Houthi telah beberapa kali meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel serta kapal-kapal yang terkait dengan negara tersebut di Laut Merah, Teluk Aden, dan Selat Bab al-Mandeb sejak November tahun lalu. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi serangan Israel di Gaza.

Dalam serangan terbarunya, kelompok yang didukung Iran ini mengatakan bahwa mereka menembakkan rudal balistik ke arah Bandara Internasional Ben Gurion di dekat ibu kota Israel, Tel Aviv, pada Sabtu (28/9/2024). Israel menyebut rudal itu berhasil dicegat.

“Selama setahun terakhir, Houthi telah beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran, dan bekerja sama dengan milisi Irak untuk menyerang Negara Israel, merusak stabilitas regional, dan mengganggu kebebasan navigasi global,” kata militer Israel dalam pernyataannya.

Baca Juga: Serangan Dahsyat Israel di Ibu Kota Lebanon Buat Warga Trauma

2. Serangan Israel tidak akan hentikan dukungan Houthi terhadap rakyat Palestina

Dewan Politik Tertinggi Houthi pada Minggu mengatakan bahwa serangan Israel tidak akan menghentikan dukungan mereka terhadap rakyat Palestina.

“Agresi Israel hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk melanjutkan sikap mereka,” kata badan eksekutif tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.

Iran mengecam tindakan Israel tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan infrastruktur sipil. Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Israel tidak boleh dibiarkan menyerang negara-negara yang tergabung dalam Poros Perlawanan yang bersekutu dengan Iran satu per satu.

Hamas juga mengecam keras serangan tersebut dan menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Yaman dan gerakan Houthi. Mereka menyebut serangan Israel itu sebagai eskalasi yang berbahaya.

3. Israel terakhir kali serang Houthi di Yaman pada Juli

Ini adalah serangan Israel kedua di Yaman dalam sekitar dua bulan terakhir. Pada Juli, Israel menyerang pelabuhan Hodeidah setelah pesawat tak berawak Houthi berhasil menembus pertahanan udara Israel dan menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.

Awal bulan ini, kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara tersebut mengklaim bahwa rudal hipersonik mereka berhasil mencapai Israel tengah. Serangan tersebut menimbulkan kebakaran, memicu sirene serangan udara dan membuat warga berlarian mencari perlindungan di sekitar Bandara Ben Gurion.

Serangan udara Israel di Yaman pada Minggu terjadi di tengah serangkaian serangan mematikan yang dilancarkan oleh Israel di seluruh Lebanon, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan memaksa 1 juta lainnya mengungsi.

Houthi sebelumnya berduka atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara Israel di selatan Beirut pada Jumat (27/9/2024). Kelompok tersebut menuntut agar Israel menghentikan serangannya terhadap Lebanon.

Baca Juga: AS Tidak Diberitahu Soal Serangan Israel yang Tewaskan Nasrallah 

Verified Writer

Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya