TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

HRW: Israel Tangkap dan Siksa Petugas Medis Palestina di Gaza

Korban alami perlakuan tidak manusiawi selama di penjara

ilustrasi penjara (unsplash.com/Khashayar Kouchpeydeh)

Intinya Sih...

  • Kelompok HAM melaporkan petugas kesehatan Palestina ditangkap dan disiksa di penjara Israel
  • Perlakuan buruk termasuk penyiksaan, ancaman pemerkosaan, dan kekerasan seksual terhadap dokter, perawat, dan paramedis
  • Petugas kesehatan ditahan tanpa dakwaan selama tujuh hari hingga lima bulan oleh pasukan Israel

Jakarta, IDN Times - Kelompok hak asasi manusia (HAM) melaporkan bahwa sejumlah petugas kesehatan Palestina ditangkap dari fasilitas medis di Gaza dan dikirim ke pusat-pusat penahanan di Israel, di mana mereka disiksa dan mengalami perlakuan buruk lainnya.

Laporan Human Rights Watch (HRW), yang dirilis pada Senin (26/8/2024), menyoroti dugaan penyiksaan, ancaman pemerkosaan dan kekerasan seksual oleh pasukan Israel, penolakan perawatan medis, serta kondisi penahanan yang buruk yang dihadapi oleh para dokter, perawat, dan paramedis sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober.

“Perlakuan buruk pemerintah Israel terhadap petugas kesehatan Palestina terus berlanjut dan perlu segera dihentikan,” kata Balkees Jarrah, direktur sementara wilayah Timur Tengah di HRW, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.

“Penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya terhadap dokter, perawat, dan paramedis harus diselidiki secara menyeluruh dan dihukum secara pantas, termasuk oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC),” tambahnya.

1. Tahanan digantung dan diperkosa

Seorang paramedis, Walid Khalili, ditutup matanya dan dibawa ke fasilitas penahanan militer Sde Teiman, yang terkenal karena praktik penyiksaaanya. Dia menceritakan bahwa setelah penutup matanya dibuka, dia melihat puluhan tahanan digantung di langit-langit ruangan dengan rantai terpasang pada borgol mereka.

Khalili pun dirantai dan digantung seperti tahanan lainnya, mengenakan pakaian dan ikat kepala yang diikatkan pada kabel, dan disetrum dengan listrik.

“Ini sangat merendahkan martabat, sulit dipercaya. Saya membantu orang sebagai paramedis. Saya tidak pernah mengharapkan hal seperti ini," katanya kepada HRW. 

Sementara itu, paramedis lainnya yang ditahan di penjara al-Naqab mengungkapkan bahwa dia melihat seorang pria mengalami pendarahan dari bagian bawah tubuhnya.

"Tiga tentara memerkosanya secara bergiliran dengan (senapan serbu) M16. Tidak ada orang lain yang tahu, tapi dia memberitahu saya sebagai seorang paramedis. Dia ketakutan,” kata paramedis tersebut.

2. Dipaksa untuk mengaku sebagai anggota Hamas

Petugas kesehatan yang ditahan oleh pasukan Israel pada November-Desember mengatakan bahwa mereka ditangkap saat sedang bekerja di pusat kesehatan dan rumah sakit. Mereka tidak diberitahu alasan penangkapan mereka.

Seorang ahli bedah menceritakan bahwa ia sedang mengenakan pakaian operasi ketika pasukan Israel menahannya selama penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza, pada Desember.

“Tentara di mikrofon memerintahkan pria dan anak laki-laki berusia di atas 15 tahun untuk mengungsi dari rumah sakit…. Ketika mereka membawa kami keluar dari rumah sakit, mereka menyuruh kami untuk membuka pakaian dan hanya mengenakan pakaian dalam” ujarnya.

Laporan HRW menyebutkan bahwa para petugas kesehatan tersebut ditahan tanpa dakwaan selama tujuh hari hingga lima bulan. Mereka dipaksa untuk mengaku sebagai anggota Hamas dengan berbagai ancaman, termasuk penahanan tanpa batas waktu, pemerkosaan, dan pembunuhan anggota keluarga mereka di Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pasukan Israel telah menahan sedikitnya 310 petugas kesehatan Palestina sejak 7 Oktober.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya