TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gaza Tolak Terima 88 Jenazah Tanpa Identitas dari Israel

Sebagian kondisi jenazah sudah membusuk

protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Gaza menolak menerima kontainer yang berisi jenazah 88 warga Palestina tanpa identitas yang dikirimkan dari Israel tanpa koordinasi sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram pada Rabu (25/9/2024), kementerian mengatakan bahwa prosedur untuk menerima kontainer tersebut ditangguhkan hingga Israel memberikan data lengkap, termasuk nama-nama korban, waktu kematian, dan lokasi tempat jenazah diambil.

"Ini adalah hak minimum bagi orang-orang tersebut dan keluarga mereka,” kata kementerian.

1. Banyak jenazah sudah membusuk

Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan, jenazah-jenazah tersebut tidak dapat diidentifikasi karena sebagian besar di antaranya sudah membusuk.

“Ada tanda-tanda bahwa jenazah tersebut sudah lama berada di Israel,” ujarnya, yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah.

“Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan militer Israel sengaja menyembunyikan identitas warga Palestina tersebut. Tidak ada informasi mengenai nama, jenis kelamin, dan lokasi penculikan mereka. Keadaan penculikan mereka dari Jalur Gaza juga tidak jelas,” tambahnya.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut pengiriman jenazah tanpa identitas tersebut sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan kriminal.

“Ini bukan pertama kalinya  Israel melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap para martir,” kata Ismail al-Thawabteh, kepala kantor media pemerintah Gaza, kepada Anadolu. 

Ia menyerukan organisasi internasional, termasuk Palang Merah, untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Baca Juga: Lebanon Sebut Serangan Israel di Negaranya adalah Pembantaian

2. Sebanyak 53 orang di Gaza dilaporkan tewas pada Rabu

Pertahanan Sipil Palestina pada Rabu melaporkan bahwa sedikitnya 53 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan Israel terhadap rumah dan tempat perlindungan warga dalam 24 jam terakhir.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa terjadi peningkatan serangan di Gaza, terutama di wilayah tengah dan kota selatan Khan Younis.

“Area timur Khan Younis, hingga jalan pesisir, telah hancur dan tidak ada yang tersisa di sana,” ujarnya.

“Dalam beberapa jam terakhir, telah terjadi serangan di kamp pengungsi Nuseirat, yang telah menjadi sasaran tanpa henti oleh berbagai serangan udara. Seluruh keluarga telah tewas dan tiba di rumah sakit dalam keadaan hancur atau berlumuran darah,” tambahnya.

3. PBB kembali serukan gencatan senjata segera

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Selasa (24/9/2024) kembali menyerukan diakhirinya permusuhan. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang dapat membenarkan kekejaman yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober maupun hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina oleh Israel.

“Komunitas internasional harus memobilisasi gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, dan dimulainya proses yang tidak dapat diubah menuju solusi dua negara,” tulisnya di akun media sosial X.

Sedikitnya 41.495 warga Palestina tewas dan 96.006 lainnya luka-luka dalam perang Israel di Gaza. Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober tahun lalu di Israel mencapai sedikitnya 1.139 orang, dengan lebih dari 200 lainnya disandera.

Baca Juga: Indonesia Minta DK PBB Bangun, Setop Ulah Israel di Gaza

Verified Writer

Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya