Dokter di Lebanon Bekerja Tanpa Henti Tangani Korban Ledakan
Banyak korban terluka parah dan kehilangan penglihatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang ahli bedah di Lebanon, Elias Jaradeh, mengatakan bahwa ia telah berkerja selama hampir 24 jam tanpa henti untuk merawat korban luka akibat serangkaian ledakan perangkat komunikasi dalam dua hari terakhir. Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar korban mengalami luka parah dan banyak yang kehilangan penglihatan pada kedua mata mereka.
Jaradeh bekerja di rumah sakit spesialis mata dan telinga tempat beberapa orang yang terluka parah dikirimkan. Dia mengungkapkan bahwa situasi tersebut telah membebani tim medis, termasuk dirinya sendiri.
“Dan, ya, ini sangat sulit. Anda harus memisahkan diri. Kurang lebih, Anda menjadi seperti robot. Inilah cara Anda harus bersikap, tetapi di dalam, Anda terluka secara mendalam. Anda melihat bangsa ini terluka," katanya kepada BBC.
1. Sebagian besar pasien adalah pria muda
Spesialis mata, Elias Warrak, mengatakan bahwa dalam satu malam, dia mengangkat lebih banyak mata yang rusak dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Itu sangat sulit, sebagian besar pasiennya adalah pria muda berusia dua puluhan dan dalam beberapa kasus saya harus mengangkat kedua matanya. Sepanjang hidup saya, saya belum pernah melihat pemandangan serupa seperti yang saya lihat kemarin," ujarnya.
Dania El Hallak, seorang profesional kesehatan di rumah sakit di Beirut, mengatakan bahwa dia kesulitan untuk menghadapi apa yang telah dia saksikan sejauh ini.
“Saya harus melepas perban hanya untuk menemukan tidak ada bola mata yang tersisa di tempatnya. Saya melihat orang-orang dibantai untuk pertama kalinya. Apakah mungkin untuk pulih dari pemandangan seperti itu?” ungkapnya.
Sedikitnya 37 orang, termasuk dua anak, tewas dalam ledakan pager dan walkie-talkie di seluruh Lebanon pada Selasa-Rabu (17-18/9/2024). Para korban termasuk pejuang Hizbullah, kelompok bersenjata yang telah terlibat dalam serangan lintas batas dengan Israel selama beberapa bulan terakhir. Anggota keluarga mereka dan orang-orang lainnya yang tidak bersalah juga menjadi korban.
Israel sejauh ini masih bungkam mengenai serangan tersebut, namun berbagai sumber menyebutkan bahwa agen intelijen Israel, Mossad, bertanggung jawab atas ledakan itu.
Baca Juga: Warga Lebanon Dicekam Ketakutan akan Ledakan Perangkat Elektronik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.