TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dilanda Gelombang Panas, Suhu di Pakistan Tembus 52,2 Derajat

Suhu ini tercatat di kota Mohenjo Daro di provinsi Sindh

ilustrasi cuaca panas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jakarta, IDN Times - Gelombang panas yang melanda Pakistan telah menyebabkan peningkatan suhu di atas normal. Departemen meteorologi negara itu pada Senin (27/5/2024) melaporkan bahwa suhu melonjak hingga 52,2 derajat celcius di kota Mohenjo Daro di provinsi Sindh selama 24 jam terakhir.

Suhu tersebut menjadi yang tertinggi pada musim panas sejauh ini, dan bahkan mendekati rekor tertinggi di negara itu. Suhu tertinggi di Pakistan terjadi pada 2017, ketika temperatur udara naik hingga 54 derajat celsius di kota Turbat, yang terletak di provinsi Balochistan.

1. Pasar sepi pelanggan

Mohenjo Daro terkenal dengan situs arkeologinya yang berasal dari Peradaban Lembah Indus yang dibangun pada 2.500 SM. Kota kecil ini mengalami musim panas yang sangat terik dan musim dingin yang sejuk, serta curah hujan yang rendah. Meski demikian, pasarnya yang terbatas biasanya ramai dengan pelanggan.

Namun, dengan gelombang panas saat ini, hampir tidak ada seorang pun yang mengunjungi toko-toko.

“Pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk diam di restoran dengan meja dan kursi tanpa ada pelanggan,” kata Wajid Ali, pemilik kedai teh di kota itu, dikutip Reuters.

"Saya mandi beberapa kali sehari dan itu membuat saya sedikit lega. Juga tidak ada aliran listrik. Panasnya membuat kami sangat tidak nyaman," tambah dia. 

Abdul Khaliq, yang mengelola bengkel elektronik di dekat toko Ali, juga mengeluhkan hal serupa. Penutup tokonya dibiarkan setengah terbuka untuk melindunginya dari sinar matahari.

Baca Juga: Kebakaran di Taman Hiburan India Renggut 27 Nyawa

2. Suhu ekstrem dipicu oleh perubahan iklim

Tim ilmuan internasional mengungkapkan bahwa suhu ekstrem di seluruh Asia selama sebulan terakhir kemungkinan besar dipicu oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia.

“Pakistan adalah negara kelima yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kita telah menyaksikan hujan lebat dan banjir,” kata Rubina Khursheed Alam, koordinator iklim perdana menteri, pada Jumat (24/5/2024).

Departemen meteorologi mengatakan bahwa gelombang panas akan mereda di Mohenjo Daro dan sekitarnya, namun gelombang panas lainnya diperkirakan akan melanda wilayah lain di Sindh, termasuk ibu kotanya, Karachi.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya