TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bentrokan Syiah-Sunni di Pakistan, 25 Tewas

Perseteruan ini dipicu oleh masalah sengketa tanah

bendera Pakistan (unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Intinya Sih...

  • 25 orang tewas dalam bentrokan kelompok Muslim Syiah dan Sunni di Pakistan barat laut.
  • Bentrokan dipicu oleh sengketa tanah di distrik Kurram, Khyber Pakhtunkhwa, yang telah menjadi saksi kekerasan sektarian dalam beberapa tahun terakhir.
  • Kedua belah pihak setuju gencatan senjata setelah pembicaraan damai di Kurram, meskipun konflik sektarian masih memungkinkan.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 25 orang tewas akibat bentrokan antara kelompok bersenjata Muslim Syiah dan Sunni di wilayah barat laut Pakistan.

Bentrokan yang dipicu oleh sengketa tanah ini meletus pada Sabtu (21/9/2024) di Kurram, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan, dan berlanjut hingga Rabu (25/9/2024). Pihak berwenang melaporkan bahwa sedikitnya 75 orang terluka.

“Puluhan rumah rusak… semua upaya pemerintah dan suku lain untuk mengakhiri pertempuran telah gagal,” kata seorang pejabat senior pemerintah yang ditempatkan di Kurram.

1. Pemerintah bekerja sama dengan tetua suku untuk meredakan ketegangan

Kurram telah menjadi saksi sejumlah kekerasan sektarian dalam beberapa tahun terakhir. Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka berupaya mencegah sengketa tanah berkembang menjadi kekerasan sektarian di wilayah barat laut yang bergolak tersebut, di mana kelompok ekstremis dari kedua kubu memiliki pengaruh yang kuat.

Saif Ali, juru bicara pemerintah provinsi, mengatakan bahwa pihak berwenang bekerja sama dengan para tetua suku untuk meredakan ketegangan. Kedua belah pihak dilaporkan telah menyetujui gencatan senjata setelah pembicaraan damai di Kurram.

2. Puluhan orang tewas akibat perselisihan serupa pada Juli

Populasi Muslim Syiah mencakup sekitar 15 persen dari 240 juta penduduk Pakistan, yang mayoritas adalah Sunni. Meskipun kedua kelompok ini hidup berdampingan dengan damai di negara tersebut, ketegangan antara keduanya telah berlangsung selama beberapa dekade di beberapa wilayah, terutama di Kurram, di mana komunitas Syiah mendominasi beberapa bagian distrik tersebut.

Pada Juli, puluhan orang dari kedua belak pihak tewas akibat perselisihan serupa di Kurram. Bentrokan yang berlangsung selama seminggu tersebut akhirnya berhenti setelah gencatan senjata disepakati oleh para pemangku kepentingan.

3. Agama sering dijadikan alat untuk memobilisasi massa

Dilansir dari Al Jazeera, Mehmood Ali Jan, seorang tetua suku, mengatakan bahwa meskipun sengketa tanah sering mejadi penyebab utama ketegangan, sejarah panjang konflik sektarian di wilayah tersebut memungkinkan beberapa pihak dari kedua komunitas menggunakan agama sebagai alat untuk memobilisasi.

"Ada konflik besar terkait sengketa tanah di wilayah Kurram antara berbagai suku yang telah berlangsung sejak sebelum pemisahan (anak benua India pada 1947). Setiap kali terjadi pemicu, konflik ini dengan mudah diberi sudut pandang sektarian, padahal sebenarnya tidak demikian," tambahnya.

Selama tujuh dekade terakhir, terdapat beberapa insiden kekerasan sektarian yang signifikan, namun bentrokan paling serius terjadi pada tahun 2007, ketika pertikaian antara komunitas Syiah dan Sunni berlangsung selama hampir empat tahun. Beberapa desa dibakar, dan ribuan orang terpaksa meninggalkan wilayah tersebut.

Kurram, yang pada saat itu merupakan bagian dari Wilayah Kesukuan Federal (FATA), terputus dari wilayah lain di negara tersebut. Pada 2011, militer Pakistan, dengan bantuan para tetua suku setempat, akhirnya berhasil mengakhiri pertempuran. Data pemerintah menunjukkan hampir 2 ribu orang tewas dalam bentrokan tersebut, sementara lebih dari 5 ribu lainnya terluka.

Baca Juga: Bentrokan Berdarah di Bangladesh, Warga Hidup dalam Ketakutan

Verified Writer

Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya