TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bayi 10 Bulan di Gaza Lumpuh akibat Virus Polio Tipe 2

Badan-badan PBB serukan jeda kemanusiaan segera

anak bayi (unsplash.com/Omar Lopez)

Intinya Sih...

  • Bayi di Gaza mengalami kelumpuhan akibat virus polio tipe 2, kasus pertama dalam 25 tahun terakhir.
  • Badan PBB serukan jeda kemanusiaan selama tujuh hari agar kampanye vaksinasi dapat dilakukan di Gaza.
  • Hamas mendukung permintaan PBB untuk melakukan jeda pertempuran, Israel akan memfasilitasi pengiriman vaksin polio ke Gaza.

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan di Gaza telah mengalami kelumpuhan akibat virus polio tipe 2. Kasus ini merupakan yang pertama di wilayah tersebut dalam 25 tahun terakhir.

Virus tipe 2 (cVDPV2), meskipun tidak lebih berbahaya dibandingkan tipe 1 dan 3, telah menyumbang sebagian besar kasus polio dalam beberapa tahun terakhir, terutama di daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

Badan-badan PBB telah menyerukan Israel dan kelompok Palestina Hamas untuk menyetujui jeda kemanusiaan selama tujuh hari agar kampanye vaksinasi dapat dilakukan di Gaza.

“Polio tidak membedakan antara anak-anak Palestina dan Israel. Menunda jeda kemanusiaan akan meningkatkan risiko penularan di kalangan anak-anak,” kata kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini dalam sebuah postingan di X pada Jumat (23/8/2024).

Baca Juga: Mahasiswa Gaza Tetap Belajar Meski Universitas Hancur

1. Bayi tersebut dalam kondisi stabil

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa bayi tersebut mengalami kelumpuhan di kaki kiri bagian bawah. Saat ini, ia dalam kondisi stabil.

Kementerian Kesehatan Gaza pertama kali melaporkan kasus polio pada bayi berusia 10 bulan tersebut pekan lalu di pusat kota Deir Al-Balah, sebuah daerah yang kerap menjadi sasaran serangan militer Israel. Bayi itu belum pernah divaksinasi sebelumnya.

Virus polio terdeteksi bulan lalu di saluran pembuangan limbah di Deir al-Balah dan Khan Younis, tempat ratusan ribu warga Gaza mengungsi akibat konflik. Spesialis polio dari WHO menduga virus tersebut sudah menyebar sejak September.

Mengingat tingginya risiko penyebaran penyakit ini, WHO bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Palestina dan UNICEF untuk meluncurkan dua putaran kampanye vaksinasi polio di Jalur Gaza pada akhir Agustus dan September 2024.

2. Israel akan fasilitasi pengiriman vaksin polio untuk sekitar satu juta anak di Gaza

Pada 16 Agustus, Hamas mendukung permintaan PBB untuk melakukan jeda pertempuran selama tujuh hari dalam upaya vaksinasi polio terhadap anak-anak di Gaza. Beberapa hari kemudian, Israel, yang telah membombardir sebagian besar wilayah Palestina tersebut, mengumumkan bahwa pihaknya akan memfasilitasi pengiriman vaksin polio ke Gaza untuk sekitar satu juta anak.

Unit kemanusiaan militer Israel (COGAT) mengatakan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan otoritas Palestina untuk pengadaan 43 ribu botol vaksin. Pihaknya menambahkan bahwa vaksin tersebut diharapkan cukup untuk dua putaran dosis bagi lebih dari satu juta anak.

Menurut PBB, keberhasilan kampanye vaksinasi ini juga bergantung pada penyediaan transportasi dan peralatan pendingin untuk vaksin di setiap tahap distribusi, akses masuk bagi para ahli polio ke Gaza, layanan internet dan telepon yang stabil, serta berbagai elemen penting lainnya.

“Dan yang terpenting, kampanye vaksinasi polio yang sukses memerlukan keamanan bagi petugas kesehatan, anak-anak dan keluarga mereka untuk mencapai lokasi vaksinasi, serta memastikan fasilitas tersebut terlindungi dari pemboman," kata Guterres pekan lalu.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya