TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Janji Hukum Korea Utara jika Pasok Senjata ke Rusia

Negosiasi senjata antara kedua negara makin berkembang

bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Robert Linder)

Jakarta, IDN Times - Pejabat Amerika Serikat (AS), pada Selasa (5/9/2023), memperingatkan Korea Utara untuk tidak memasok senjata ke Rusia atau negara itu akan menanggung konsekuensinya.

"Menyediakan senjata kepada Rusia untuk digunakan di medan perang tidak akan berdampak baik bagi Korea Utara dan mereka akan menanggung konsekuensinya di komunitas internasional," kata penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, di Gedung Putih, dikutip The Korea Herald.

Menurut laporan sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mempertimbangkan kunjungannya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka kemungkinan membahas kesepakatan senjata.

Sullivan membenarkan sebagian laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara mempunyai ekspektasi terhadap keterlibatan tingkat tinggi dengan Rusia. Adapun kedua negara telah berjanji untuk meningkatkan kerja sama pertahanan.

Baca Juga: PM Armenia: Bergantung Pada Rusia soal Keamanan adalah Kesalahan

1. Perundingan mengenai senjata antara kedua negara mengalami kemajuan

Meski belum ada indikasi bahwa Korea Utara telah memberikan senjata dalam jumlah besar kepada Rusia, namun Sullivan mengatakan perundingan antara kedua negara untuk merealisasikan hal tersebut mengalami kemajuan.

“Saya hanya bisa mengatakan bahwa diskusi telah berkembang secara aktif dan Rusia telah meningkatkan intensitasnya, sebagaimana tercermin dalam fakta bahwa menteri pertahanan mereka, orang nomor satu di lembaga pertahanan mereka, benar-benar naik pesawat dan terbang ke sana. Pyongyang mencoba mendorong hal ini ke depan,” kata Sullivan.

Dia juga menggarisbawahi pernyataan Pyongyang yang secara terbuka berkomitmen untuk tidak memberikan senjata apa pun kepada Rusia.

“Kami akan terus menyerukan hal ini dan kami akan terus menyerukan kepada Korea Utara untuk mematuhi komitmen publiknya, untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang pada akhirnya akan membunuh warga Ukraina,” tambahnya.

2. AS akan mengambil tindakan terhadap negara-negara yang mendukung Rusia

Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel menegaskan, Washington akan mengambil tindakan terhadap negara mana pun yang mendukung perang Rusia di Ukraina.

“Kami sudah sangat jelas mengenai konsekuensi potensial dari negara mana pun yang mengambil tindakan untuk mendukung Rusia melanjutkan perang agresi ilegal dan tidak adil di Ukraina, dan Anda telah melihat kami mengambil tindakan dalam beberapa kasus ini,” kata Patel.

“Saya tidak akan meninjau tindakan-tindakan yang diambil dari sini. Namun tentu saja, kami akan melakukan kalibrasi secara tepat dengan sekutu dan mitra kami, termasuk mereka yang ada di kawasan ini, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tambahnya.

Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder juga menekankan bahwa kesepakatan senjata antara Pyongyang dan Moskow dapat melanggar sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Penjualan seperti itu akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan akan memperpanjang penderitaan warga sipil Ukraina yang terkena dampak perang agresi Rusia di Ukraina,” katanya.

“Jadi sekali lagi, dari sudut pandang pemerintah AS, kami akan meminta Korea Utara untuk menahan diri dari menjual amunisi dan senjata ke Rusia, yang akan memperpanjang konflik ini secara tidak perlu,” tambah Ryder.

Baca Juga: Presiden Korsel Ajak ASEAN untuk Perjuangkan Denuklirisasi Korut

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya