TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ajaib, Pendaki Selandia Baru Selamat usai Jatuh dari Ketinggian 600 M

Pria tersebut dilaporkan hanya mengalami luka ringan

ilustrasi pendaki gunung (unsplash.com/Frantisek Duris)

Jakarta, IDN Times - Seorang pendaki di Selandia Baru ditemukan selamat usai terjatuh dari ketinggian 600 meter di salah satu gunung paling mematikan di negara tersebut. Pria yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan hanya mengalami luka ringan.

Menurut keterangan polisi pada Senin (11/9/2023), pendaki tersebut terpeleset saat sedang mendaki Gunung Taranaki bersama rombongannya pada Sabtu (9/9/2023) siang.

Saat melihatnya terjatuh, salah satu anggota kelompok tersebut turun untuk memeriksa keadaannya. Ajaibnya, dia ditemukan dalam kondisi hanya mengalami luka ringan. Pria itu lalu dibawa ke kaki gunung dengan selamat.

Adapun gunung Taranaki yang tertutup salju merupakan gunung berapi aktif di Pulau Utara Selandia Baru. Gunung itu memiliki ketinggian sekitar 2.500 meter.

Baca Juga: Selandia Baru Soroti China, Rusia, Iran sebagai Ancaman Nasional

Baca Juga: PM Selandia Baru: Wilayah Pasifik Tidak Aman karena China

1. Selamat akibat cuaca hangat musim semi

Polisi senior, Vaughan Smith, pria tersebut berhasil selamat lantaran daerah tersebut sedang mengalami cuaca hangat. Hal ini mengakibatkan es-es mencair, sehingga dia mendarat di atas salju.

"Berkat cuaca musim semi baru-baru ini, cuacanya sudah dingin, dan salju menghalangi jatuhnya pendaki. Dia sangat beruntung masih hidup,” kata Smith dalam sebuah pernyataan.

Mengutip BBC, jarak jatuhnya pendaki tersebut setara dengan Makkah Clock Royal Tower di Arab Saudi, salah satu gedung tertinggi di dunia.

2. Gunung Taranaki terkenal sebagai salah satu gunung paling mematikan di Selandia Baru

Menurut Dewan Keamanan Gunung Selandia Baru, gunung Taranaki memiliki reputasi sebagai salah satu gunung paling mematikan di negara tersebut. Pada tahun 2021, dua pendaki tewas usai terjatuh dari tempat yang sama di mana pria tersebut mengalami kecelakaan pada hari Sabtu.

"Terisolasinya gunung tersebut dari pegunungan lain, kedekatannya dengan garis pantai, dan posisi geografisnya menjadikan kondisi cuaca paling cepat berubah dan buruk yang bisa ditemukan di mana pun di Selandia Baru," kata Dewan Keamanan Gunung.

“Cuaca, dipadukan dengan medan yang rumit dan berat, menciptakan lingkungan yang sangat unik. Satu kesalahan bisa menjadi bencana.”

Baca Juga: Selandia Baru Beri Rp147 M Kembangkan Energi Panas Bumi Indonesia

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya