TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

46 Orang Tenggelam saat Merayakan Festival Hindu di India

Sebagian besar korban adalah anak-anak

ilustrasi orang di sungai (unsplash.com/Robin kumar)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 46 orang tenggelam saat merayakan festival keagamaan Hindu di India timur. Korban tewas termasuk 37 anak-anak dan tujuh perempuan.

Dilansir dari Reuters, insiden ini terjadi di 15 distrik di negara bagian Bihar sejak Selasa (24/9/2024). Seorang pejabat penanggulangan bencana mengatakan bahwa para korban meninggal saat melakukan ritual mandi di sungai dan kolam yang meluap akibat banjir baru-baru ini.

1. Warga abaikan ketinggian air yang berbahaya

Festival Jivitputrika Vrat dirayakan selama tiga hari setiap tahunnya. Dalam festival ini, para perempuan berpuasa selama 24 jam dan berdoa untuk kesejahteraan anak-anak mereka. Mereka juga melakukan perjalanan ke sungai dan kolam di sekitar tempat tinggal mereka untuk mandi, terkadang ditemani oleh anak-anak mereka.

Para pejabat di Bihar mengatakan bahwa banyak orang mengabaikan ketinggian air yang berbahaya saat mandi di sungai atau kolam untuk merayakan festival tersebut. Dikhawatirkan jumlah korban tewas secara keseluruhan bisa bertambah.

Sementara itu, pemerintah negara bagian telah mengumumkan kompensasi sebesar 400 ribu rupee (sekitar Rp72 juta).bagi setiap keluarga korban yang meninggal.

Baca Juga: Aktris India yang Curi Perhatian di Paris Fashion Week 2024 

2. Insiden serupa juga terjadi tahun lalu di Bihar

Kecelakaan mematikan sering terjadi selama festival keagamaan besar di India, yang menarik jutaan warga untuk melakukan ziarah ke situs-situs suci.

Tahun lalu, media lokal melaporkan bahwa 22 orang tenggelam dalam kurun waktu 24 jam di Bihar. Sebagian besar korban tewas saat merayakan festival serupa.

Pada Juli, setidaknya 121 orang tewas akibat insiden desak-desakan di sebuah pertemuan keagamaan di negara bagian utara Uttar Pradesh. Pada 2018, hampir 60 orang tewas setelah sebuah kereta api menabrak kerumunan orang yang sedang menyaksikan perayaan festival Hindu Dusshera.

3. Frekuensi peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim

Setiap tahunnya, India dilanda hujan lebat dan banjir bandang selama musim hujan dari Juni hingga September. Musim hujan sangat penting sektor pertanian, namun hujan lebat juga dapat menyebabkan kerusakan besar dalam bentuk tanah longsor dan banjir, yang menewaskan ratusan orang di seluruh Asia Selatan.

Pada Juli, lebih dari 200 orang tewas ketika hujan lebat memicu tanah longsor di negara bagian Kerala, India selatan.

Para ahli mengatakan bahwa perubahan iklim meningkatkan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem di seluruh dunia. Situasi ini semakin diperparah oleh pembangunan bendungan, penggundulan hutan, dan proyek-proyek pembangunan di India, dilansir dan CNA.

Baca Juga: Konjen India dan IWAPI Kerjasama Berdayakan Pengusaha Lokal Wanita

Verified Writer

Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya