TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wakil PM Serbia Sebut Negaranya sebagai Sekutu Dekat Rusia

Dekatkan relasi Serbia-Rusia

bendera Serbia (unsplash.com/thestefankostic)

Jakarta, IDN Times - Wakil Perdana Menteri (PM) Serbia, Aleksandar Vulin, pada Rabu (4/9/2024), berkunjung ke Vladivostok, Rusia untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur. Ia pun kembali bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas masalah kedua negara. 

Di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, Serbia menyatakan diri netral dan tidak memihak mana pun. Meski berniat bergabung menjadi anggota Uni Eropa (UE), Belgrade juga terus mempertahankan hubungan baiknya dengan Moskow. 

1. Serbia tidak akan jatuhkan sanksi kepada Rusia

Dalam pertemuan itu, Vulin menekankan kepada Putin bahwa Serbia adalah sekutu terdekat Rusia. Ia pun memastikan Serbia tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia ataupun bergabung dalam anggota NATO. 

"Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk mendapatkan kesempatan berbicara dengan Anda (Putin). Tolong percayalah pada saya ketika saya mengatakan ini adalah sebuah dorongan besar kepada seluruh warga Serbia di mana pun mereka tinggal," tuturnya, dikutip Associated Press

"Serbia tidak hanya menjadi rekan strategis Rusia, tapi Serbia sudah menjadi sekutu terdekat Rusia di Erope, karena itulah tekanan dari Barat kepada negara kami sangat besar. Di bawah kepemimpinan Vucic, Serbia tidak akan bergabung dalam NATO," tambahnya. 

Ia memastikan bahwa Serbia tidak akan ikut dalam histeria anti-Rusia yang sekarang sedang marak di seluruh Eropa imbas perang di Ukraina. 

Baca Juga: Transfer Uang ke Agen Mossad, Pria Kosovo Ditangkap di Turki

2. Vulin ungkapkan masalah terkini Serbia-Kosovo

Pada saat yang sama, Vulin juga mengungkapkan soal permasalahan di kawasan Balkan Barat, terutama mengenai kondisi warga etnis Serbia di Kosovo.

"Situasi di kawasan sangat sulit. Kami sudah melihat sejumlah aksi sepihak dari Pristina untuk mengubah situasi di lapangan dan melanggar Resolusi 1244 dan mencoba melancarkan pembersihan etnis Serbia dari Kosovo," tuturnya, dilansir Koha

Sementara itu, Putin mengatakan sudah mengundang Presiden Serbia Aleksandar Vucic untuk hadir dalam KTT BRICS di Kazan pada Oktober mendatang. 

"Kami mengharapkan kedatangan Presiden Vucic dalam KTT BRICS di Kazan yang formatnya mengalami perluasan. Kami sudah mengirimkan undangan dan saya berharap dia mau menerimanya," ungkap Putin.

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya