TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Sebut Gunakan Senjata dalam Negeri untuk Serang Rusia

Berusaha tingkatkan produksi senjata dalam negeri

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (22/9/2024), mengonfirmasi bahwa senjata jarak jauh yang digunakan menyerang target di dalam teritori Rusia bukan berasal dari Barat. Ia mengklaim senjata tersebut diproduksi di negaranya sendiri. 

Hingga kini, Ukraina belum mendapatkan lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan senjatanya menyerang target di dalam teritori Rusia. Pada akhir Agustus, Zelenskyy sudah memperkenalkan drone misil buatan dalam negeri, Palianytsia, untuk melawan Rusia. 

1. Diklaim berdampak pada kapabilitas militer Rusia

Zelenskyy mengapresiasi militernya yang berhasil menyerang gudang senjata di dalam teritori Rusia. Ia menyebut serangan ini akan berdampak signifikan terhadap kapabilitas militer Rusia untuk menyerang Ukraina. 

"Persenjataan Rusia sudah hancur dan itu merupakan persenjataan yang jumlahnya cukup besar. Saya juga mengapresiasi Badan Keamanan Ukraina (SBU) yang bekerja dengan baik dan membuat serangan ini tepat sasaran. Depot itu digunakan menyimpan misil dan bom untuk meneror kota-kota di Ukraina," ungkapnya, dilansir The Kyiv Independent.

Ia juga meminta kepada rekan Ukraina untuk meningkatkan bantuan militer kepada negaranya, termasuk memberikan senjata jarak jauh dan memberikan izin penggunaannya. 

"Jika kami dapat menggunakan semuanya untuk mempertahankan negara kami. Jika kami mendapat izin penggunaan senjata dari rekan kami, maka situasi keamanan di Ukraina akan jauh lebih baik," tambahnya. 

Baca Juga: Khawatir Disadap Rusia, Ukraina Larang Pejabat Gunakan Telegram 

2. Serangan Ukraina berhasil hancurkan gudang senjata di Tver Oblast

Pada Rabu (18/9/2024) pagi, serangan drone besar Ukraina berhasil menyasar gudang senjata Rusia dekat, Toropets, Tver Oblast. Depot senjata itu merupakan salah satu yang terpenting milik militer Rusia dan terletak hanya 400 km di sebelah utara Moskow. 

Melansir RFE/RL, berdasarkan citra satelit Maxar, serangan yang melibatkan lebih dari 100 drone ini berdampak besar dan menimbulkan asap tebal di sekeliling gudang senjata. Bahkan, dilaporkan ada gempa kecil imbas ledakan tersebut. 

Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan serangan ini mengakibatkan setidaknya 13 orang di Toropets terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Pihaknya mengungkapkan korban mengalami luka sedang dan tidak ada korban tewas dalam peristiwa ini. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya