TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Klaim Rusia Rekrut Tentara dari Suriah

Bantu kepentingan perang Rusia di Ukraina

Tentara Ukraina. (x.com/DefenceU)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR), pada Selasa (17/9/2024), menyebut Rusia telah merekrut tentara dari Suriah untuk dijadikan pengumpan perang di Ukraina. Pihaknya menyebut Moskow memanfaatkan kemiskinan imbas Perang Sipil Suriah yang tak kunjung usai. 

Selama lebih dari 2 tahun, Rusia diketahui sudah merekrut tentara asing dari sejumlah negara, terutama negara-negara Asia Tengah. Namun, Moskow disebut sudah merekrut tentara dari negara Asia Selatan, seperti India, Nepal, dan Sri Lanka dengan tawaran menggiurkan. 

1. HUR mengungkap kisah tentara Rusia asal Suriah

HUR mengungkapkan bahwa Rusia cukup aktif merekrut warga laki-laki Suriah untuk membantu kepentingan perangnya di Ukraina. Moskow disebut menawarkan mereka paspor Rusia dan pekerjaan layak usai menjalani kontrak militer. 

Melansir dari Ukrinform, HUR meceritakan kisah dua warga Suriah, bernama Mohammed Mansour dan Waheed Mursal al-Shibli yang bergabung dalam militer Rusia. 

"Pada Juli 2024, Mansour dikirim untuk berperang di Svatove, Luhansk. Ketika pasukannya kalah, pria asal Suriah itu tetap dipaksa berperang meski telah menderita sejumlah luka. Ia akhirnya menolak mengikuti perintah dan ditemukan oleh pasukan Ukraina," terangnya. 

Pada September ini, Waheed juga sudah diterjunkan ke Luhansk untuk menghadapi pasukan Ukraina. Sayangnya, ia mengalami luka dan akhirnya tewas karena tak kunjung dievakuasi. Sedangkan nasib tentara asal Suriah lainnya masih belum diketahui. 

Baca Juga: Ukraina Tawarkan Bantuan kepada Negara Eropa Terdampak Banjir

2. HUR klaim sukses serang pangkalan militer Rusia di Suriah

Pada Minggu (15/9/2024), pasukan khusus Khimik dari HUR mengklaim berhasil menyerang pangkalan militer Rusia di Suriah. Operasi militer tersebut diduga dilakukan di bagian tenggara pinggiran Aleppo. 

"Pangkalan yang menjadi target pasukan khusus HUR digunakan oleh pasukan Rusia untuk proses perakitan dan tes drone untuk kepentingan perang. Selain itu, pangkalan itu digunakan untuk memproduksi alat peledak kamuflase," terangnya, dikutip Kyiv Post

Pada akhir Juli, kelompok Khimik dilaporkan sudah melancarkan serangan di pangkalan militer Rusia di Suriah lainnya. Pada saat itu, HUR menargetkan serangan kepada peralatan tempur Rusia di lapangan terbang Kuweires, bagian timur Aleppo. 

Operasi pasukan khusus HUR di luar negeri ini sejalan dengan pernyataan Kepala HUR Kyrylo Budanov untuk menghancurkan penjata perang Rusia di mana pun. Selain di Suriah, pasukan khusus HUR disebut sudah beroperasi untuk memburu tentara pembunuh bayaran PMC Wagner di Sudan dan beberapa negara lain di Afrika. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya