TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Finlandia untuk Serang Rusia

Finlandia dukung serangan Ukraina di Kursk

Presiden Finlandia, Alexander Stubb. (twitter.com/alexstubb)

Jakarta, IDN Times - Presiden Finlandia Alexander Stubb, pada Rabu (14/8/2024), mendukung Ukraina untuk melancarkan inkursi ke Kursk Oblast, Rusia. Ia menyebut Ukraina memiliki punya segala hak untuk mempertahankan dirinya dari serangan Rusia. 

Sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby sudah menyerukan kepada Rusia untuk keluar dari Ukraina jika memang khawatir dengan kondisi di Kursk. Ia pun menepis tuduhan bahwa aksi Kiev ini dikoordinasikan dengan negara-negara Barat. 

1. Finlandia tidak batasi senjatanya digunakan di teritori Rusia

Stubb mengatakan bahwa Finlandia tidak memiliki pembatasan terhadap aksi Ukraina dalam sepekan terakhir. Ia memperbolehkan senjata sumbangan Finlandia digunakan Ukraina dalam operasinya di Rusia. 

"Kami tidak memiliki alasan untuk membatasi aksi dari Ukraina. Kami tidak memiliki batasan apapun terhadap senjata sumbangan ke Ukraina digunakan untuk apa dan di mana. Intinya, Ukraina memiliki hak penuh dalam mempertahankan dirinya sesuai hukum internasional," tuturnya, dikutip Euromaidan Press.

Pada saat yang sama, Panglima Militer Finlandia Mikko Heiskanen mengungkapkan, Finlandia menyuplai Ukraina tidak hanya dengan senjata lama, tapi juga termasuk senjata-senjata baru. 

Ia menyebut Helsinki juga mengirimkan senjata prototype yang masih dikembangkan yang berfungsi mendapatkan hasil dan akan meningkatkan perkembangan teknologi militer Finlandia. 

Baca Juga: Ukraina Akan Buat Zona Penyangga di Kursk

2. Polandia sebut inkursi membuktikan kapabilitas Ukraina

Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski. (x.com/sikorskiradek)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia, Radosław Sikorski, mengatakan bahwa serangan mengejutkan Ukraina ke Kursk Oblast dalam sepekan terkahir masih belum dapat dipastikan dampaknya secara luas. 

"Tindakan ini tentu membuktikan bahwa Ukraina memiliki kapabilitas dalam melancarkan serangan balik. Ukraina juga memiliki pasukan yang dapat bermanuver," terangnya, dilansir dari TVP World

"Ini juga menunjukkan Rusia dipaksa untuk menarik pasukan dari garis depan di Donetsk dan melegakan tentara Ukraina yang berjuang di sana. Saya pikir ini adalah dongkrakan moral bagi Ukraina. Ketika kita membicarakan soal negosiasi ini akan memperkuat Ukraina," tambahnya. 

Sikorski mengatakan bahwa ia yakin aksi Ukraina dapat berdampak luas terhadap ekonomi Rusia. Ia pun berharap agar Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat menggapai tujuannya di Ukraina. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya