Tolak Intervensi AS, Honduras Tangguhkan Perjanjian Ekstradisi
Honduras mengakui kemenangan Maduro di Venezuela
Intinya Sih...
- Kementerian Luar Negeri Honduras akan menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan AS sebagai protes atas intervensi AS soal hubungan negaranya dengan Venezuela.
- Presiden Xiomara Castro mengecam Washington karena terus berupaya ikut campur dalam urusan politik negaranya, menyebabkan permintaan penangguhan perjanjian ekstradisi.
- Honduras di bawah pemerintahan sayap kiri termasuk salah satu negara Amerika Latin yang mengakui kemenangan Maduro di pilpres Venezuela, meskipun mendapat sanksi dari AS.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Honduras, pada Rabu (28/8/2024), mengungkapkan rencana menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat (AS). Keputusan ini sebagai bentuk protes atas intervensi AS soal hubungan negaranya dengan Venezuela.
Pada November 2023, Kemlu Honduras sempat memanggil Duta Besar AS di Tegucigalpa, Laura Dogu terkait pernyataan Senator Marco Rubio bahwa Presiden Xiomara Castro bertangan besi. Ia menilai di bawah kepemimpinan Castro terlihat adanya kekerasan terhadap oposisi.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.