Rusia Tuduh AS Ikut Campur Pemilu Georgia Lewat OSCE
Rusia dukung Partai Georgian Dream
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), pada Rabu (11/9/2024), menuduh Amerika Serikat (AS) akan ikut campur dalam pemilu parlemen di Georgia dengan memanfaatkan Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) untuk menjalankan kepentingannya.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan dukungannya terhadap Georgia yang menolak pengakuan terhadap LGBTQ+. Ia mengapresiasi pemerintah Georgia yang mampu bertahan dari pengaruh Barat dan menjaga identitas tradisionalnya.
1. OSCE diklaim akan menyatakan pemilu di Georgia tidak adil dan bebas
SVR menyebut bahwa Kementerian Luar Negeri AS sudah mempersiapkan alat baru untuk memuluskan jalannya dalam mengintervensi pemilu parlementer di Georgia dan melengserkan Partai Georgian Dream.
"Mereka berusaha mencegah kemenangan Partai Georgian Dream yang saat ini tidak diinginkan oleh Washington. Maka dari itu, AS setuju bekerja sama dengan pemimpin OSCE/ODIHR yang ditempatkan di Georgia," terangnya, dikutip Civil.
"Rencana OSCE sudah dipublikasikan dalam laporan sementara 10-20 hari sebelum berlangsungnya pemilu dengan sebuah konklusi tidak ada kondisi yang bebas dan adil dalam pemilu di Georgia. Konklusi tersebut akan disampaikan dengan hasil proses tidak sejalan dengan norma demokrasi," sambungnya.
Intelijen Rusia menambahkan, AS akan memberikan alasan kepada partai oposisi pro-Barat untuk melancarkan demonstrasi besar-besaran dengan tujuan melengserkan pemerintahan yang dipegang Georgian Dream secara paksa.
Baca Juga: AS Tuduh Iran Kirim Rudal Balistik ke Rusia untuk Perang di Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.