TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Tawarkan Armenia Negosiasi Damai dengan Azerbaijan

Rusia upayakan proses perdamaian di Kaukasus Selatan

bendera Rusia (x.com/mfa_russia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Jumat (23/8/2024), sudah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan. Ia menawarkan untuk jadi penengah negosiasi perdamaian dengan Azerbaijan dan menyudahi konflik antara kedua negara. 

Pada Senin (19/8/2024), Putin berkunjung ke Baku untuk menemui Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Ia menekankan niatnya untuk menjaga keterlibatan Rusia di Kaukasus Selatan termasuk dalam membantu perdamaian Azerbaijan-Armenia.   

1. Putin menyampaikan hasil dialog dengan Aliyev

Dalam perbincangan lewat sambungan telepon ini, Putin mengungkapkan hasil dari pertemuannya dengan Aliyev ketika berkunjung ke Baku. Ia mengaku siap membantu Armenia dalam proses ini. 

"Saya memastikan kesiapan Rusia untuk melanjutkan bantuan kepada Armenia dana Azerbaijan dalam mencapai perjanjian perdamaian, termasuk dalam progres penetapan garis perbatasan dan demarkasi serta pembukaan jalur transportasi dan logistik," terangnya, dilansir RFE/RL

Sementara itu, Pashinyan mengucapkan terima kasih atas pembagian informasi hasil dialog dengan Aliyev. Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai diskusinya dengan Putin. 

Hasil pertemuan ini menunjukkan bahwa kedua pemimpin itu setuju untuk bertemu secara langsung dalam waktu dekat. Pertemuan tersebut juga untuk mendiskusikan agenda bilateral Armenia dan Rusia. 

Baca Juga: Ukraina Larang Gereja Ortodoks Rusia Beroperasi di Negaranya

2. Pashinyan kritik permintan Azerbaijan untuk mengubah deklarasi kemerdekaan

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan (tengah). (twitter.com/NikolPashinyan)

Pada hari yang sama, Pashinyan mengkritisi permintaan Azerbaijan untuk mengubah deklarasi kemerdekaan Armenia pada 1990. Sebelumnya, Baku menyebut deklarasi itu yang telah menghalangi proses perdamaian kedua negara. 

"Konstitusi tersebut merefleksikan pengambilan deklarasi yang mengungkapkan secara langsung, jelas dan segala bentuk semua interpretasi lain jelas tidak pantas ditetapkan," tutur Pashinyan tanpa mengungkapkan secara langsung permintaan Azerbaijan. 

Ia memastikan kembali rencananya untuk mengubah konstitusi pada 5 Juli lalu. Ia juga sudah menunjuk tim untuk mengajukan perubahan konstitusi dasar dan kemungkinan akan selesai pada 2026. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya