Rusia Sebut Demonstrasi Akbar di Armenia Imbas Ketidakadilan
Minta penetapan garis perbatasan yang adil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, pada Kamis (30/5/2024), menyatakan bakal terus mendukung keinginan dari mayoritas rakyat Armenia di tengah protes menuntut mundurnya Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Rusia-Armenia masih memanas. Situasi ini diperparah dengan komentar Pashinyan yang mengklaim ada dua negara anggota CSTO (diduga Rusia dan Belarus) yang membantu Azerbaijan untuk menyerang negaranya.
1. Sebut demonstrasi di Armenia adalah urusan dalam negeri
Juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, demonstrasi besar-besaran di Armenia disebabkan oleh ketidakadilan terkait proses delimitasi perbatasan Armenia-Azerbaijan.
"Demonstrasi di Yerevan dan sejumlah wilayah di Armenia disebabkan adanya ketidakadilan dari proses delimitasi perbatasan, dengan menyerahkan empat desa kepada Azerbaijan. Dalam segala kasus, kami menilai situasi ini adalah urusan dalam negeri Armenia," terangnya, dikutip RFE/RL.
"Moskow akan tetap melanjutkan dan memperdalam hubungan dekat tradisionalnya dengan rakyat Armenia," tambahnya.
Sebelumnya, Rusia menuding AS dan Eropa telah menutup mata terhadap penangkapan massal dan kekerasan aparat kepolisian terhadap demonstran di Armenia. Pihaknya menuduh situasi di Armenia ditutupi oleh protes yang berlangsung di Georgia.
Baca Juga: Biden Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Senjata AS
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.