Rusia Lihai Hindari Sanksi, Estonia Perketat Perbatasan
Akan mengecek semua pejalan kaki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Estonia Kristen Michal, pada Kamis (1/8/2024), mengumumkan keputusan untuk memperketat pengawasan keluar masuknya barang di perbatasan Rusia. Langkah ini bertujuan mencegah Rusia menghindari sanksi-sanksi Barat menyusul invasi skala besar ke Ukraina.
Sebulan lalu, Lithuania sudah mengungkap kasus penyelundupan truk dan kendaraan berat dari negaranya ke Rusia. Bea Cukai Lithuania juga sudah memonitor perusahaan yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan dan penghindaran sanksi Barat kepada Rusia.
1. Klaim barang yang diselundupkan ke Rusia mengancam Eropa
Michal mengatakan bahwa pengawasan penuh di perbatasan Rusia akan dimulai pada 8 Agustus 2024. Ia menekankan bahwa barang yang diperbolehkan masuk Rusia berisiko membahayakan Eropa dan negaranya.
"Barang-barang yang diperbolehkan masuk secara ilegal ke Rusia berisiko digunakan dalam perang di Ukraina. Ini berarti mengancam keamanan Eropa dan Estonia tidak boleh mengekspor barang-barang tersebut ke Rusia," katanya, dikutip The Moscow Times.
Menteri Keuangan Estonia, Jurgen Ligi, mengungkapkan bahwa barang transit melalui Estonia itu diperkirakan akan tetap berada di Rusia dan sebagai bentuk dari penghindaran sanksi Barat terhadap Rusia.
"Negara ketiga sudah dituliskan sebagai titik tujuan utama, tapi kami tidak percaya itu. Kami sudah melihat bahwa barang itu tidak mencapai tujuan yang dituliskan. Kargo tersebut termasuk benda-benda buruk, seperti militer dan barang dengan dua fungsi, beserta uang tunai," ujarnya.
Baca Juga: Slovenia Vonis dan Usir Pasutri yang Dituduh Agen Rahasia Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.