Rusia Ancam Armenia jika Merapat ke Barat dan Keluar dari CSTO
Rusia sebut Barat ingin buat keributan di negara eks Soviet
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin, pada Rabu (5/6/2024), mengatakan akan ada konsekuensi besar apabila Armenia memutuskan keluar dari CSTO (Collective Security Treaty Organization). Ia menyebut itu akan merusak relasi pertahanan antara kedua negara.
Sehari sebelumnya, Galuzin menuding misi sipil dari Uni Eropa (UE) di Armenia sebagai mata-mata. Ia menilai petugas asal UE tersebut dikirim tidak hanya mengawasi perbatasan Armenia-Azerbaijan, tapi juga menjadi informan terkait gerak-gerik Rusia, Iran, dan Azerbaijan.
1. Sebut Armenia tidak punya alternatif selain CSTO
Galuzin mengatakan bahwa Armenia tidak akan mendapatkan alternatif yang sama seperti saat berada di dalam CSTO. Ia menyebut bantuan dari Barat tidak dapat memastikan keamanan Armenia.
"Tidak peduli apa yang sudah dijanjikan Barat kepada Yerevan, tapi kenyataannya tidak ada alternatif nyata selain CSTO yang mampu memastikan keamanan dan stabilitas Armenia," ujarnya, dikutip RFE/RL.
"Pemimpin Armenia sepertinya ingin mengambil kesempatan sementara, ketika Barat menunjukkan ketertarikannya dalam menguatkan kerja sama, termasuk dalam ranah keamanan dan pemberian izin akses basis data keamanan, beserta informasi sensitif," tambahnya.
Ia menambahkan, keputusan kerja sama pertahanan Armenia dengan negara-negara Barat akan menyulitkan dirinya sendiri. Pasalnya, Yerevan tidak akan dapat kembali membangun pertahanan bersama dengan Rusia dan sekutu CSTO lainnya.
Baca Juga: Rusia Tuding Misi Uni Eropa di Armenia sebagai Mata-mata
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.